Unit reskrim Polsek Bantul berhasil menangkap WKJ (30 tahun) warga Bajang Wijirejo Pandak, Bantul tersangka pembobol Counter HP “Central Phone” di Kadirojo Rt 09 Palbapang, Bantul milikTriyanto (31 tahun) warga Malangan Srigading Sanden.
Sabtu dini hari, 13 Februari 2016, saat melakukan aksinya, WKJ terekam CC TV terlihat memasuki rumah korban dengan memanjat pagar besi. Setelah masuk dalam rumah tersangka masuk etalase counter mengambil kartu perdana HP berbagai operator seharga kurang lebih Rp 1, 2 Juta. Setelah mendapatkan barang curianya lalu keluar meninggalkan TKP.
Satu minggu kemudian, ada seseorang lelaki bernama Jalu (29 tahun) warga Srigading Sanden Bantul datang ke Counter HP milk korban yang ada di Sanden untuk melakukan registrasi/ mengaktifkan kartu Pro XL.
Karena curiga, bahwa nomor yang diregrestasi milik Jalu adalah salah satu kartu perdana yang dijarah di Counter HP milknya yang ada di Kadirojo seminggu yang lalu, Maka Korban selanjutnya melaporkan ke Polsek Bantul untuk pengusutan lebih lanjut, Senin, 22 Pebruari 2016.
Berbekal info tersebut, Unit Reserse Polsek Bantul memeriksa Jalu. Didepan petugas, Jalu mengaku bahwa Kartu perdana Pro XL itu didapat dari Tersangka WKJ. Setelah mendapatkan bukti yang cukup selanjutnya petugas mencari tersangka WKJ.
Selasa, 23 Februari, saat penangkapan terhadap WKJ sempat terjadi kejar kejaran. Saat itu WKJ sedang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan rekanya. Saat akan dihentikan oleh petugas, WKJ melawan sehingga petugas terpaksa menabraknya sampai sepeda motor yang dinaikinya roboh, namun demikian kedua orang itu bangun terus lari masuk Kampung Bajang Wijirejo Pandak . Akhirnya berkat bantuan warga WKJ tertangkap sedangkan rekanya berhasil melarikan diri.
Selanjutnya petugas melakukan penggeledahan rumah WKJ dan di dapat barang bukti beberapa kartu perdana milik Korban. Tidak hanya itu saja, petugas juga menemukan 4 ekor burung yang di duga hasil Curian.
Sekarang ini tersangka WKJ di tahan bersama barang buktinya di Polsek Bantul, Adapun Barang bukti yang diamankan antara lain 2 unit sepeda motor yaitu Honda Beat No. Pol AB 3017 B warna Hitam yang diduga milik rekanya yang berhasil melarikan diri serta Yamaha Mio warna hitam No. Pol AB 2938 YK milk WKJ, empat ekor Burung beserta sangkarnya, dan beberapa kartu perdana hasil curian. (Sihumas Polsek Bantul)
Hadapi Pildes, Sat Binmas Bina Linmas Se Kecamatan Banguntapan
Untuk meningkatkan peran dan tugas anggota Linmas, digelar pembinaan linmas oleh Sat Binmas Polres Bantul Dan Satpol PP Kab. Bantul bertempat di aula balai desa Banguntapan Bantul, Rabu, 24 Feb 2016 pukul 09.00 wib.
Sebagai narasumber adalah Kanit Bintibmas Sat Binmas Polres Bantul Ipda Sudiasih, dan Kabid Linmas yang diikuti anggota linmas se kecamatan Banguntapan.
Dalam penyampaian materinya, Kanit Bintibmas Ipda Sudiasih menyampaikan tentang peran dan tugas Linmas dalam kehidupan bermasyarakat, serta pengertian kamtibmas.
Materi ini sengaja diberikan karena di kecamatan Banguntapan akan ada beberapa desa yang akan melaksanakan pemilihan lurah desa dengan melibatkan anggota Linmas untuk menjaga keamananya.
Oleh karena itu agar di pemilihan lurah nanti dapat berjalan lancar, hari ini Ipda Sudiasih menjelaskan tentang prosedur pengamanan sebelum pemilihan, pengaman pada hari saat pemilihan serta pengamanan setelah pemilihan.
Selain itu juga disampaikan tentang tatacara pengamanan dalam pelaksanaan pengawalan kotak suara dari pendistribusian hingga pengembalian surat suara.
Diakhir acara Kanit Bintibmas juga menyampaikan pesan pesan kamtibmas antara lain tentang adanya aliran radikalisme dan yang paling hangat yaitu tentang pemulangan eks anggota Gafatar.
Dihimbau kepada semua warga yang diwilayahnya terdapat anggota eks Gafatar untuk menerimanya karena mereka hanyalah sebagai korban, mari kita ajak mereka berbaur dengan kita, kita libatkan mereka di kegiatan kegiatan keagamaan dan kegiatan kampung jangan kucilkan mereka. (Sat Binmas)
Heni Nugrahani Menjadi Korban Siraman Air Keras
Heni Nugrahani (24 tahun) warga Trisigan Rt. 04 Murtigading Sanden Bantul menjadi korban penyemprotan air keras di wajahnya oleh dua orang tak dikenal, Kamis, 18 Februari 2016 pukul 18.30 Wib.
Saat korban pulang kerja mengendarai motor sesampainya di Simpang Empat Pasar Gumulan Caturharjo Pandak Bantul berpapasan dengan dua lelaki tak dikenal berboncengan mengendari Honda Vario warna hitam No. Pol tidak diketahui. Tanpa diduga tiba tiba kedua lelaki itu langsung menyemprotkan cairan ke muka korban kemudian melarikan diri kearah utara.
Setelah kejadian itu korban merasakan rasa panas di bagian muka dan berhenti di warung pinggir jalan kemudian ditolong oleh Aris (25 tahun) warga Srandakan Bantul diantar ke Puskesmas Sanden untuk mendapat perawatan intensif dari dokter.
Atas kejadian tersebut korban mengalami luka bakar pada bagian muka selanjutnya pada hari Selasa tanggal 23 Februari 2016 pukul 09.30 Wib melapor ke Polsek Pandak guna penyelidikan lebih lanjut
Kini Kapolsek Pandak menyebar anggotanya ke lapangan untuk melakukan penyelidikan agar motif dan pelakunya itu cepat terungkap. Dihimbau kepada masyarakat agar jangan resah, tetaplah waspada dan segera melaporkan ke polisi bila menemukan orang yang dicurigai agar cepat ditindak lanjuti. (Sihumas Polsek Pandak)
Achmad Zurkoni Meninggal Tersengat Listrik
Achmad Zurkoni (75 tahun) Pensiunan TNI-AU warga Jomblangan Rt. 03 desa Banguntapan kecamatan Banguntapan Bantul meninggal dunia tersengat listrik, Selasa, 23 Februari 2016 pukul 17.30 Wib.
Menurut pembantu korban, Sarjiyem (42 tahun), sore itu dirinya bersama rekanya datang di rumah korban namun tidak dibukan pintu walaupun sudah berkali kali diketuk pintu gerbang maupun Bel pintunya. Oleh karena itu kami minta tolong tetangga, jelasnya kepada petugas.
Karena curiga ada apa apa pada diri korban, selanjutnya warga terpaksa mendobrak pintu rumah, setelah pintu terbuka didapati korban sudah meninggal dikamarnya lalu dilaporkan ke Polsek Banguntapan, kata Sarjiyem.
Saat datang di TKP, petugas Polsek Banguntapan masih mendapati korban pada posisi semula yaitu posisi terlungkup di kamar tidurnya sedangkan tangannya masih memegang bolam lampu beserta Tang yang masih teraliri listrik
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Tim Identifikasi Polres Bantul dan Tim Dokkes Polda DIY bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Dan disimpulkan meninggal karena tersengat listrik kemudian korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (Sihumas Polsek Banguntapan)
Panen Raya dengan alat Canggih Di Bulak Polaman
Selasa, 23 Februari 2016 mulai pukul 14.00 Wib bertempat di Bulak Polaman Argorejo Sedayu Bantul telah berlangsung panen raya padi varietas situbagendit yang diselenggarakan oleh Dispertahut Kab. Bantul dan Kodim 0729 Bantul dalam rangka percepatan tanam dengan alat mesin pertanian modern dan peningkatan produksi pangan.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asek II Pemda DIY Ir Gatot Sapardi, Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, Dandim 0729 Bantul Letkol Inf Agus Widianto, Kepala Dispertahut Kab. Bantul Drs. Partogi Dame Pahpahan,BE, SE, M.Si, Kapolsek Sedayu, Muspika Kec. Sedayu, Anggota DPRD Bantul Widodo, A. Md, Lurah Argorejo Ngadimin. Adapun dalam kegiatan tersebut disampaikan sambutan-sambutan antara lain :
Kepala Dispertahut Bantul menyampaikan bahwa dalam rangka mengatasi tenaga kerja petani yang sudah mulai berkurang maka perlu adanya program pertanian modern. Menurutnya kedatangan sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkab Bantul dan Pemda DIY ini guna melihat secara langsung bagaimana sistem kerja alat modern pertanian. Sebanyak 100 hektare lahan di Kecamatan Sedayu untuk percontohan pertanian dengan alat modern, untuk saat ini yang akan dipanen seluas 23 hektare.
Perhitungan panen dengan cara manual dibandingkan dengan alat modern lebih efektif memakai alat modern. Misalnya lahan pertanian seluas 1 hektare dipanen dengan cara manual akan membutuhkan waktu beberapa hari, sedangkan dengan alat modern hanya membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
Bupati Bantul Drs. H. Suharsono menyampaikan bahwa jalur hijau merupakan program pertanian yang perlu dipertahankan dalam rangka terciptanya Bantul yang lebih baik dan maju.
Asek 2 Pemda DIY Ir Gatot Sapardi menyampaikan bahwa saat ini program pemerintah meningkatkan swasembada beras. Kurangnya SDM perlu memanfaatkan gerakan mekanisasi peralatan pendukung pertanian, jika alat ini dapat dimaksimalkan maka percepatan program ini akan berhasil sehingga DIY akan menjadi lumbung padi. (Sihumas Polsek Sedayu)