Perpanjangan SIM Di Kelurahan Trimulyo Jetis

Perpanjangan SIM Di Kelurahan Trimulyo Jetis

Sejak pagi, masyarakat yang akan perpanjangan SIM sudah stand by di Kelurahan Trimulyo Jetis menunggu datangnya Bus pelayanan perpanjangan SIM keliling Polres Bantul, Rabo pagi, 10 Febuari 2016.

Salah seorang pemohon yang ditemui anggota Seksi Humas Polsek Jetis mengatakan, dia sengaja ke Kelurahan Trimulyo untuk melakukan perpanjangan SIM. Pelayanan perpanjangan SIM keliling lebih cepat. Sebagai masyarakat kami sangat berterima kasih kepada Polisi yang sudah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat salah satunya adalah pelayanan SIM keliling, semoga ke kedepannya jajaran Kepolisian semakin lebih baik dan dekat dengan masyarakat, katanya.

Menurut salah seorang petugas perpanjangan SIM dari Polres Bantul menjelaskan, antusias masyarakat dalam melakukan perpanjangan SIM sangat tinggi, terbukti setiap kegiatan banyak sekali masyarakat yang akan melakukan permohonan perpanjangan SIM A maupun SIM C. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat dalam melakukan perpanjangan SIM sangat tinggi, dan diharapkan juga kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu-lintas akan meningkat sehingga bisa mengurangi angka kecelakaan lalu-lintas di jalan raya. 

Sebelumnya, Babinkamtibmas Desa Trimulyo Bribka Sugiyono SH telah mensosialisasikan jadwal Bus pelayanan perpanjangan SIM keliling mengambil tempat ini kepada masyarakat luas sehingga saat ini para pemohon perpanjangan SIM di kelurahan Trimulyo membludak. (Sihumas Polsek Jetis)

Pengambilan Sumpah & Pelantikan Pamong Desa Banguntapan

Pengambilan Sumpah & Pelantikan Pamong Desa Banguntapan
Rabu, 10 Februari 2016 pukul 20.00 wib bertempat di Balai Desa Banguntapan berlangsung pengambilan sumpah dan pelantikan pamong Desa Banguntapan yang dihadiri Muspika Banguntapan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta ketua Rt sekelurahan Banguntapan.

Pengambilan sumpah dan pelantikan pamong desa banguntapan mengacu pada perda kab Bantul No. 2 tahun 2015 tentang pedoman organisasi pemerintah desa. Untuk itu menyesuaikan aturan kabupaten Bantul maka kelurahan Banguntapan menindak lanjuti pedoman organisasi pemerintah desa tersebut dengan melantik lurah Banguntapan berikut pamong desa Banguntapan.

Maksud dan tujuan pengambilan sumpah dan pelantikan pamong desa Banguntapan karena ada perubahan nama struktur jabatan di pemerintahan desa, menyesuaikan perda kab Bantul tersebut diatas.

Camat Banguntapan R Jati Bayubroto SH, M.Hum melantik lurah desa Banguntapan Putut Damarjati, SE dengan mengambil sumpah sesuai ajaran islam dengan disaksikan oleh para hadirin.

Setelah Lurah desa dilantik, untuk selanjutnya Lurah Banguntapan melantik 27 pamong desa berikut staf desa yang akan membantu dalam melaksanakan pemerintahan desa Banguntapan. Pamong desa yang dilantik lurah Banguntapan dipimpin Bapak. H. Wardjono bersama 26 orang terdiri dari ( kasi, kepala dukuh dan staf kelurahan ).

Berikut perubahan nama struktur jabatan dikelurahan sesuai perda Kab Bantul No 2 tahun 2015 tentang pedoman organisasi pemerintah desa.

1. Kabag pemerintahan jadi Kasi pemerintahan
2. Kabag ekonomi dan pembangunan jadi Kasi Pembangunan
3. Kabag Kesra jadi Kasi kemasyarakatan
4. Kabag keuangan jadi Kaur Keuangan
5. Kabag pelayanan jadi Kaur Umum
6. Kaur tata usaha BPD jadi Kaur Program
7. Kepala dukuh tetap
8. Staf desa tetap

Giat pelantikan dan pengambilan sumpah selesai pukul 21.10 wib, berlangsung khidmat dan dilanjutkan dengan ramah tamah antara muspika dengan perangkat kelurahan Banguntapan dan hadirin. (Sihumas polsek Banguntapan)

Polsek Kasihan Bekuk Polisi Gadungan

Polsek Kasihan Bekuk Polisi Gadungan
Unit Reserse Polsek Kasihan Bantul membekuk dua perampas handphone yang mengaku anggota polisi di dua tempat berbeda. Mereka masing-masing Ws (25) asal Klaten dibekuk dirumahnya, demikian juga dengan  Ep (22) warga Glondong Kasihan Bantul.  Dari tangan tersangka petugas menyita tiga buah hanphone milik tiga korban yakni,  Chandani  Utami Putri (12) warga Perumahan Kasongan Kasihan Bantul, Sintia Permtasari (14) warga Kaligawe  Bantul serta Valen Flary Ermanda warga Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kini tersangka mendekam di sel tahanan Polsek Kasihan Bantul.

Kanit Reskrim Polsek Kasihan  AKP Endro Prasetyandoko SH, Selasa (9/2) mengatakan,  kasus perampasan handphoen milik tiga siswa tersebut terjadi 14 Januari 2016 di Kompleks Makam Cina Sumbungan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Waktu itu sekitar pukul 15.00, tiga korban berada di kompleks makam sekadar berfoto-foto. Kemudian tersangka  Ws  turun dari motor datang menghampiri sambil menanyakan aktivitas  sore itu. Tidak hanya itu tersangka juga  menanyakan KTP, STNK milik calon mangsanya itu. Tersangka Ws juga bertanya dengan penuh selidik jika ketiganya diduga sebagai pemakai narkoba. Mendapat pertanyaan itu Sintia menjawa tidak pernah memakai narkoba.

Mendapat jawaban itu, Ws dan rekannya Ep kemudian meminta tiga handphone milik siswa tersebut sebagai jaminan.  "Penjahat itu minta handhpone sebagai jaminan, esok harinya orangtuanya disuruh mengambil di Polsek Kasihan," ujar Endro.  Setelah barang berpindah tangan,  tersangka pergi  sementara korban diminta mengikuti dari belakang menuju Polsek Kasihan. Namun ketika melintasi jalan menikung, korban kehilangan jejak. Setelah mendapat laporan adanya perampasan dengan modus mengaku sebagai anggota polisi.

Petugas melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi. "Salah satu korban memberikan keterangan sangat jelas terkait dengan ciri salah satu pelaku," ujar Endro. Berbekal keterangan itu, petugas menyergap Ep di rumahnya dan Ws didaerah Klaten. Sementara tersangka Ws mengatakan, tindakan nekat itu  lantaran frustasi pasca keluar dari tempat kerjanya. "Saya khilaf, pemikiran berbuat jahat ini, karena saya sudah dikeluarkan dari tempat kerja," ujar Ws. (Bag Humas Polres Bantul)

Apel Gelar Pasukan Rencana Kontinjensi Aman Nusa II Tahun 2016 Di Mapolres Bantul

Apel Gelar Pasukan Rencana Kontinjensi Aman Nusa II Tahun 2016 Di Mapolres Bantul
Kapolres Bantul, AKBP Dadiyo, SIK memimpin apel gelar pasukan Rencana Kontinjensi Aman Nusa II Tahun 2016 dalam rangka antisipasi bencana alam di wilayah D.I. Yogyakarta di halaman Mapolres Bantul, Kamis, 11 Februari 2016 pukul 08.00 Wib.

Apel diikuti oleh para pejabat Polres Bantul, para Kapolsek jajaran, seluruh anggota Polres Bantul dan perwakilan Polsek jajaran. Apel dimaksudkan dalam rangka kesiapsiagaan personel Polres Bantul dalam rangka menghadapi dan menangani kejadian bencana alam di wilayah D.I. Yogyakarta, khususnya di wilayah Bantul.

Dalam apel gelar pasukan tersebut, Kapolres Bantul membacakan amanat Kapolda DIY Brigjend Pol Drs Erwin Triwanto, SH. Dalam amanatnya Kapolda DIY mengatakan bahwa akhir-akhir ini sering terjadi bermacam bencana alam di beberapa wilayah di tanah air.

Untuk menghadapi fenomena terjadinya bencana alam diawal tahun 2016  tersebut, tentunya  Polri harus menyikapi secara sungguh-sungguh dengan siap siaga, waspada dan antisipasi sedini mungkin di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dalam hal ini memiliki potensi bencana alam begitu besar. Sehingga diharapkan jatuhnya korban jiwa maupun kerugian materi dapat ditekan sekecil mungkin.

Melalui apel kesiapsiagaan ini, Polda DIY beserta seluruh jajarannya diharapkan benar-benar mampu mempersiapkan diri secara maksimal dengan seluruh sumber daya yang dimiliki baik personel maupun sarana dan prasarana, untuk berperan secara aktif dalam rangka penanggulangan bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Dalam kesempatan tersebut, tak lupa Kapolda DIY mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta yang telah hadir, untuk bersama-sama siap siaga menghadapi ancaman terjadinya bencana alam di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Diakhir amanatnya, Kapolda menekankan beberapa hal untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas terkait kesiapan penanggulangan bencana alam, sebagai berikut :

1. Siapkan seluruh administrasi atau pilun yang dibutuhkan terkait dengan kesiapan penanggulangan bencana alam.
2. Bentuk satuan tugas inti dan cadangan yang sewaktu-waktu dapat digerakkan ke lokasi terjadinya bencana.
3. Siapkan segala sarana dan prasarana yang diperlukan khususnya pada Direktorat Sabhara, Satbrimob, dan Ditpolair serta satuan kewilayahan.
4. Petakan serta pantau setiap perkembangan situasi yang terjadi pada daerah-daerah yang dianggap rawan terjadinya bencana.
5. Lakukan sambang dan beri himbauan kepada warga masyarakat pada daerah yang potensial terkena dampak bencana.
6. Jalin koordinasi atau sinergi dengan seluruh instansi atau pihak-pihak yang terkait khususnya yang berhubungan dengan informasi dini terjadinya bencana.
7. Laksanakan pelatihan penanganan bencana alam bagi personel Polda D.I. Yogyakarta dan jajaran.

 
Top