Lagi, Anggota Eks Gafatar Asal Bantul Kembali

Lagi, Anggota Eks Gafatar Asal Bantul Kembali

Anggota Sat Sabhara kembali mengawal warga eks Gafatar asal Bantul kembali ke Kampung tempat asalnya masing masing, Rabu, 24 Februari 2016 

Kembalinya anggota eks Gafatar kali ini jumlahnya hanya sedikit yaitu hanya ada 3 Kepala Keluarga yang terdiri dari 12 orang asal Kecamatan Sewon dan Kecamatan Dlingo.

Sebelumnya mereka dijemput di Youth Center Sleman oleh tim penjemputan yang terdiri dari Polres, Kodim, Pol PP, Dinas Perhubungan dan Kantor Kesbangpol, kemudian dibawa ke aula Kantor Kesbangpol Kabupaten Bantul, untuk diberi pengarahan dan penjelasan seperlunya.

Pengarahan diberikan dari Polres dan Kepala Kantor Kesbangpol yang mewakili Pemerintah kepada warga eks Gafatar. 

Dalam arahannya Kepala Kantor menganjurkan agar para warga eks Gafatar tersebut bisa kembali pada kehidupan yang sebelumnya. Mau bergaul dan bersosialisasi dengan warga kampung yang lainnya. Jangan bertingkah laku yang aneh-aneh. Berpikiran cerdas dalam bergaul, sehingga tidak mudah dibohongi lagi. (Bag Humas Polres Bantul)

Apel Pagi Di Polsek Pajangan Dipimpin Oleh Kabag Sumda

Apel Pagi Di Polsek Pajangan Dipimpin Oleh Kabag Sumda
Kabag Sumda Polres Bantul Kompol Nugroho Budi Lustomo, S.Pd menggambil apel pagi di Mapolsek Pajangan, Rabu, 24 Februari 2016 jam 08.00 Wib.

Dalam arahannya, Kabag Sumda  menyampaikan saat ini pelanggaran dan kasus oleh anggota Polri banyak terjadi. Untuk itu kepada anggota Polsek Pajangan agar tidak melakukan pelanggaran Hukum, ciptakan zero pelanggaran di Polsek Pajangan ini, baik itu Narkoba, Miras, Judi, KDRT dan kasus lainnya. 

Kita sebagai anggota Polri adalah contoh teladan dalam penegakan hukum dan ketertiban masyarakat. Polri juga harus responsif mewujudkan kepentingan publik, cepat tanggap, beri informasi yang jelas dalam melayani masyarakat.

Mengenai perbaikkan kinerja Polri terutama untuk perubahan revolusi mental Polri. Kita berikan pelayanan prima kepada masyarakat, rubahlah sikap dan perilaku saat bertugas dan terapkan disiplin dalam melaksanakan tugas. Terlambat 1 jam masuk kerja, ijin sakit, Ijin Umroh dan Haji serta ijin lainnya akan mendapatkan potongan tunjangan kinerja.

Disampaikan juga oleh Kabag Sumda bahwa, kepada anggota Polri yang akan memasuki masa pensiun diharap segera mengecek Skep pertama dan Asabrinya, jangan sampai ada NRP ganda atau kekeliruan.  Apabila ada kekeliruan diharapkan untuk segera mengurusnya. 

Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap waktu penerimaan pensiunan, “jangan sampai anggota sudah pensiun belum menerima pensiunan untuk beberap Bulan”. Ia juga menghimbau bagi anggota yang sudah pensiun dan menerima uang Asabri agar digunakan sebaik-baiknya dan tepat guna. 

Selesai apel pagi Kompol Nugroho Budi Lustomo, S.Pd didampingi Kapolsek Pajangan AKP Riwanta dan AKP Sulistyoningsih melakukan pengecekkan ke ruangan-ruangan di Mapolsek Pajangan. (Sihumas Polsek Pajangan)

Razia Di Jalan Raya Kayuhan Kulon, Truck Melebihi Tonase Ditilang

Razia Di Jalan Raya Kayuhan Kulon, Truck Melebihi Tonase Ditilang

Razia Di Jalan Raya Kayuhan Kulon, Truck Melebihi Tonase Ditilang

Telah dilakukan operasi penertiban lalu lintas angkutan darat di jalan raya Kayuhan Kulon Triwidadi Pajangan oleh petugas gabungan Ditlantas Polda DIY, Polsek Pajangan, Polisi Militer, Dishub DIY, Kantor Penertiban Lalu Lintas Angkutan Darat DIY, Pol PP DIY dan Dishub Kab. Bantul yang dipimpin oleh Kompol Aris Waluyo, Rabu 24 Februari 2016 jam 10.30 Wib.

Sasaran utama dalam operasi ini adalah surat-surat kendaraan angkutan umum KIR dan penegecekan berat muatan kendaraan angkutan Darat. Operasi gabungan ini rutin dilakukan dan untuk menjawab keluhan warga masyarakat karena kendaraan muatan berat melebihi tonase yang mengakibatkan jalan raya cepat rusak..

AKP Riwanta mengatakan pihak Polsek selalu siap membantu dalam operasi gabungan penertiban angkutan jalan ini. Kita menginginkan jalan raya digunakan dengan wajar agar awet dan tidak rusak. Jalan raya yang bagus berpengaruh terhadap aktifitas perekonomian di wilayah Pajangan ini, jelasnya.

Dalam waktu kurang lebih 1 jam kegiatan berlangsung, kendaraan angkutan darat yang berhasil diperiksa dalam operasi ini sebanyak 26 kendaraan dengan tilang sebanyak 5, 4 tilang karena KIR mati dan 1 tilang untuk kendaraan melebihi muatan. 

Operasi gabungan di jalan raya Kayuhan Kulon Triwidadi Pajangan berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan)

Cegah Faham Radikal, Kapolres Bantul Hadiri Mujahadah Di Pleret

Cegah Faham Radikal, Kapolres Bantul Hadiri Mujahadah Di Pleret
Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK menghadiri kegiatan rutin Mujahadah Majelis Taklim dan Doa At-Taqwa di Komplek Gedung Bapeda Wonokromo, Pleret untuk mendekatkan diri kepada Tokoh Agama sekaligus memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan penyuluhan tentang Strategi Menangkal Aliran Idiologi Radikal Melalui Pendekatan Lokal, Rabu, 24 Februari 2016 pukul 20.00 Wib.

Selain Kapolres Bantul hadir juga dalam kegiatan ini antara lain Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol. Drs. Suharsono, SH, M.Si yang diwakili oleh AKBP Kamal, Kasat Binmas Polres Bantul AKP Rita Suwadi, SH, M.Hum, SIK, Kapolsek Pleret AKP Budi Kustanto, SH, Ketua MUI Kab. Bantul dan Pimpinan Majelis Taklim At-Taqwa KH. Abdul Kholik Syifa', Perwakilan Kemenag Kab. Bantul, Perwakilan Kesbangpol Kab. Bantul dan para Jamaah Majelis Taklim dan Doa At-Taqwa sekitar 5000 jamaah.

Acara diawali dengan doa dan dzikir yang merupakan acara utama dalam mujahadah rutin setiap malam Kamis dipimpin oleh KH. Abdul Kholiq Syifa'.

Dalam sambutannya Kapolres Bantul AKBP Dadiyo,SIK mengatakan bahwa kedatangan kami tidak lain hanyalah untuk silahturohmi dalam rangka sosialisasi penanggulangan radikalisme kepada masyarakat.

Radikalisme merupakan aliran/faham yang menghendaki perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara cepat dan instan dengan cara-cara kekerasan. Adapun ciri-ciri aliran radikal antara lain Intoleransi, Revolusioner, fanatik dan Gerakannya tertutup.    

Gerakan ini akan masuk diberbagai sekmen masyarakat dengan banyak merekrut generasi muda. Peran pemerintah adalah menanamkan rasa nasionaliame dalam masyarakat dan seyogyanya kita tingkatkan persatuan dan kesatuan untuk mencegah aksi radikal tersebut. "Semua harus ikut bertanggung jawab mencegah agar radikalisme tidak berkembang”, ajak Kapolres Bantul.

Marilah kita bersama-sama saling bahu-membahu mencegah serta meningkatkan kewaspadaan sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjalin dan jangan takut melawan radikalisasi", serunya.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir salah seorang mantan pelaku perekrutan gerakan radikal Bapak Kris Setiawan yang kemudian menceritakan kisah nyata ataupun kegiatan saat ia masih bergabung bersama salah satu kelompok gerakan radikal di Indonesia.

Pengalamanya selama ia tersesat menjadi salah satu anggota kelompok radikal sengaja disampaikan ke acara tersebut untuk dijadikan pelajaran agar kita tidak terperosok masuk ke dalamya yang pada akhirnya tersesat pula. (Sihumas Polsek Pleret)

Pengamanan Kunjungan Menteri Di Jetis

Pengamanan Kunjungan Menteri Di Jetis

Pengamanan Kunjungan Menteri Di Jetis

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar melakukan kunjungan sekaligus silaturahmi dengan kepala desa se Kabupaten Bantul di Dusun Jetakan, Sumberagung, Jetis, bantul, Rabu, 24 Februari 2016 pukul 14.30 Wib.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BPPN Provinsi DIY, Wabup Bantul Abdul Halim Muslih, Kepala SKPD se Kabupaten Bantul, Muspika Jetis dan Lurah se Kabupaten Bantul.

Dalam Sambutannya Marwan Jafar meminta pemerintah kabupaten maupun kecamatan tidak mengutip dana desa yang telah digelontorkan pemerintah pusat ke masing-masing desa.

"Kabupaten jangan mengutip dana desa, pokoknya siapapun tidak boleh, karena dana desa hanya untuk kesejahteraan dan rakyat di desa-desa," katanya.

Menurutnya, dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat kepada desa dengan besaran mencapai Rp1 miliar sesuai aturan digunakan untuk kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana desa.

Permintaan agar kabupaten maupun kecamatan tidak mengutip atau menggunakan dana desa untuk mencegah pemanfaatan dana desa yang tidak tepat sasaran, mengingat diakui ada salah satu daerah yang pihak kabupaten berniat mengutip dana desa.

Meski tidak boleh mengutip dana desa, namun Menteri tetap meminta pemerintah kabupatan melalui tim yang ditugaskan untuk memberikan pendampingan, jika memang masih ada desa yang kesulitan menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Desa.

Sementara itu, Menteri mengatakan, berkaitan dengan program pemberdayaan desa, di kementeriannya telah mempunyai dana untuk mengadakan berbagai program strategis yang langsung bisa dirasakan masyarakat desa.

"Ada program revitalisasi pasar desa, program pembuatan jalan poros desa, jalan lingkungan desa, tetapi dananya terbatas, sehingga kita harus bagi seluruh desa di Indonesia yang jumlahnya sekitar 75 ribu desa," katanya.

Selama kegiatan Kunjungan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi hingga berakhir pada pukul 16.00 Wib, Polsek Jetis bersama Koramil Jetis mengadakan pengamanan. (Sihumas Polsek Jetis)

Propam Polda DIY, Tertibkan Anggota Polsek Imogiri

Propam Polda DIY, Tertibkan Anggota Polsek Imogiri
Kasubbid Provos Bid Propam Polda DIY, Kompol M. Faturrahman, SH memimpin giat Gaktiblin di Polsek Imogiri, Kamis, 25 Februari 2016 pukul 08.00 Wib. Giat ini bertujuan untuk menegakkan ketertiban dan kedisiplinan anggota.

Dalam kegiatan Gaktibplin ini, anggota Provos melakukan pemeriksaan kepada anggota Polsek Imogiri meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Tanda Anggota (KTA), Surat Ijin Mengemudi (SIM), STNK dan Kelengkapan kendaraan yang digunakan, meliputi kaca spion, lampu sen serta lampu utama kendaraan.

Usai pelaksanaan operasi Gaktibplin, Kompol M. Faturrahman, SH mengatakan, Polisi adalah panutan masyarakat dan penegak hukum, sehingga anggota Polri Sebagai petugas penegak hukum wajib tertib hukum, jangan sampai melanggar aturan baik pidana maupun peraturan disiplin anggota. (Sihumas Polsek Imogiri)

Tekan Aksi Kejahatan, Personil Gabungan Polsek Rayon IV Bantul Razia Kendaraan

Tekan Aksi Kejahatan, Personil Gabungan Polsek Rayon IV Bantul Razia Kendaraan
Personel gabungan Rayon IV Polres Bantul yang terdiri dari Polsek Bantul, Polsek Sewon, Polsek Jetis dan Polsek Pleret melaksanakan operasi cipta kondisi berupa razia kendaraan bermotor di Jalan Imogiri Barat, Dusun Barongan Sumberagung Jetis, Rabu, 24 Februari 2016 pukul 10.30 Wib.

Giat razia dipimpin oleh Kanit Lantas Polsek Jetis Iptu Edi Susanto dengan sasaran antara lain pemeriksaan surat-surat kendaraan, miras, senjata tajam, senjata api, handak dan kejahatan lain yang meresahkan masyarakat.

Dalam razia ini, petugas menghentikan kendaraan bermotor yang melintas. Selain SIM dan STNK petugas juga memeriksa bagasi sepeda motor, mobil serta barang bawaan.

Setelah beberapa jam razia dilaksanakan, petugas tidak menemukan barang yang yang dijadikan sasaran razia, namum petugas menilang satu pelanggar dan menegur beberapa pengguna jalan dikarenakan tidak melengkapi kelengkapan sepeda motor sesuai aturan.

Diharapkan dengan adanya kegiatan operasi cipta kondisi ini, akan tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif dan Kamseltibcarlantas di jalan raya. (Sihumas Polsek Pleret)

Pengecekan Pemiliharaan Markas Polsek Pleret

Pengecekan Pemiliharaan Markas Polsek Pleret

Pengecekan Pemiliharaan Markas Polsek Pleret

Kapolsek Pleret AKP Budi Kustanto, SH menerima kunjungan Tim 5K Polres Bantul yang dipimpin oleh Kabagsumda Polres Bantul Kompol Nugroho Budi Lustomo, S.Pd bersama anggota AKP Sulistiyaningsih, AKP Sarjono dan Iptu Paini di Mapolsek Pleret, Rabu, 24 Februari 2016 pukul 10.00 Wib.

Kunjungan Tim 5K ini dalam rangka melakukan pengecekan dan penilaian pemeliharaan Markas Komando (Mako) Polsek Pleret yang meliputi Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Kerapian dan Keindahan (5K). Hal ini merupakan salah satu misi Program Prioritas Kapolri (P2K)yaitu meningkatkan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat.

Pengecekan 5K tersebut dilakukan di ruang kerja semua Unit/Fungsi termasuk kamar mandi, taman, ruang tahanan, tempat parkir, rumah dinas, papan nama dan lain lain.

Dalam kesempatan tersebut Tim 5K berpesan kepada anggota Polsek Pleret untuk senantiasa menjaga dan memperhatikan 5K sehingga dapat meningkatkan kinerja personel serta pelayanan kepada masyarakat dengan nyaman. (Sihumas Polsek Pleret)

Ratusan Anak TK Nurul Huda Datangi Mapolres Bantul

Ratusan Anak TK Nurul Huda Datangi Mapolres Bantul
Tim Polisi Sahabat Anak (PSA) Polres Bantul menerima kunjungan 112 siswa-siswi dari TK Nurul Huda, Pepen, Canden, Jetis di aula Mapolres Bantul,  Kamis, 25 Februari 2016 pukul 09.00 Wib.

Menurut Kepala Sekolah TK Nurul Huda, Ibu Sri Murtini, kunjungan anak didiknya ini merupakan yang pertama kali di Polres Bantul. Sebelum berangkat, ada dua siswanya yang menolak ikut ke Polres Bantul, karena takut akan dipenjara.

Kanit Dikyasa Sat Lantas Ipda Rumpoko yang menerima kunjungan tersebut, dihadapan anak-anak buru-buru meluruskan hal tersebut. Menurutnya kesan seram seorang Polisi itu tidaklah benar. “Yang dipenjara di Kantor Polisi itu orang-orang yang nakal, seperti suka mencuri, suka menjambret, suka berantem dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu kalian tidak usah takut, Polisi adalah sahabat Anak, dimana saja kalian berada kemudian menemui kesulitan maka carilah polisi terdekat pasti kalian akan dibantu,” ujar Ipda Rumpoko.

Para siswa kemudian dikenalkan tugas-tugas kepolisian dan juga dikenalkan berbagai macam tata tertib berlalu lintas. Anak-anak diajak bernyanyi bersama dan juga diperkenalkan dan tanda rambu-rambu lalu lintas.

Setelah itu, anak-anak diajak keliling ke ruangan-ruangan yang ada di kompleks  Polres Bantul. Terakhir, anak-anak diajak bermain bersama di Taman Lalu Lintas Polres Bantul. Di sini para anak dilatih menerapkan tata tertib berlalu lintas, seperti cara menyeberang jalan, berkendara pada lajur kiri, mengenal traffic light dan lain sebagainya.

Semoga dengan adanya kegiatan Polisi Sahabat Anak ini, kedepannya anak-anak  dari TK Nurul Huda akan mengerti dan memahami semua aturan tata tertib berlalu lintas yang baik dan benar sejak usia dini. (Bag Humas Polres Bantul)

Kapolres Bantul Silahturohmi Ke Ponpes Krapyak Redam Radikalisasi

Kapolres Bantul Silahturohmi Ke Ponpes Krapyak Redam Radikalisasi
Untuk mengantisipasi menyebarnya aliran Radikal di Wilayah Bantul, Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK menggelar penyuluhan tentang Strategi Menangkal Aliran Idiologi Radikal Melalui Pendekatan Lokal, Rabu, 24 Februari 2016 pukul 17.00 Wib.

Giat penyuluhan dihadiri oleh Kabag Penum Devisi Humas Polri Kombes Pol Drs. Suharsono, SH, M.Si, Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK, Kasat Binmas Polres Bantul AKP Rita Suwadi, SH, SIK, M.Hum, Kapolsek Sewon Kompol Iman Santoso, Ketua MUI Kab. Bsntul KH. Abdul Kholik Siffa, Pengasuh Ponpes Al Munawir KH. Muhtarom Busro, Dari Kemenag Kab. Bantul, Dari Kesbangpol Kab. Bantul dan ratusan Santri ponpes Al Munawir.

Sambutan Ketua MUI Kab. Bantul mengajak kita bersatu menangkal faham Radikalisme. Perlu diketahui Deradikalisasi kadang terjadi stigma yang radikal contohnya kalau tidak berjenggot bukan Islam, orang yang tidak congklang bukan Islam dan Indonesia menurut para teroris adalah negara Thoqut artinya negara yang wajib diperangi. Namun kenyataanya negara kita adalah negara aman yang penduduknya mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Jadi stigma radikal diatas salah.

Dalam penyampaian materinya, Kapolres Bantul menyampaikan bahwa kami sengaja hadir disini dalam rangka silahturohmi dan penyuluhan tentang strategi menangkal aliran idiologi radikal.

Adik adik santri yang berbahagia… apa itu Radikal ? Mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui tentang Radikal kan? 

Radikal adalah suatu faham / aliran yang menginginkan perubahan baik secara sosial maupun politik dengan cara cara kekerasan. Dan komitmen kita adalah menangkal faham radikal itu dengan Deradikalisasi.

Deradikalisasi adalah segala upaya untuk menetralisir paham-paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama, dan sosial-budaya bagi mereka yang dipengaruhi atau terekspose paham radikal atau prokekerasan. 

Deradikalisasi terorisme diwujudkan dengan program reorientasi motivasi, re-edukasi, resosialisasi, serta mengupayakan kesejahteraan sosial dan kesetaraan dengan masyarakat lain bagi mereka yang pernah terlibat terorisme maupun bagi simpatisan, sehingga timbul rasa nasionalisme dan mau berpartisipasi dengan baik sebagai Warga Negara Indonesia. 

Adapun ciri ciri Radikal antara lain Intoleransi, Revolusioner, Fanatik dan lain lain. Terkait dengan modus radikalisme adik adik santri harus mengetahui hal hal tersebut agar tidak terjerumus kedalam aliran Radikal.

Sebelum menutup penyuluhanya Kapolres kembali mengajak kepada para santri untuk bersama sama menyikapi Kebinekaan yang ada di negara kita, janganlah saling mencurigai antar sesama dan jangan sampai kita masuk ke faham radikal. (Bag Humas Polres Bantul)

 
Top