Sebanyak 722 Calon Jamaah Haji dari Bantul diundang dalam kegiatan Ta'aruf Jamah Haji Tahun 2016 yang bertempat di Masjid Agung Bantul, Rabu (24/2).
Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Agama pada Dinas Sosial Kabupaten Bantul Drs. H. Sudadi selaku ketua panitia penyelenggara kegiatan Ta'aruf Jamah Haji Kabupaten Bantul Tahun 2016 dalam laporannya. "Pada acara Ta'aruf Jamaah Haji Tahun 2016 ini kami mengudang sebanyak 722 orang yang terdiri dari 681 orang calon jamah haji dan 41 orang calon jamah haji cadangan yang berasal dari 17 kecamatan di Kabupaten Bantul ," kata Sudadi.
Dari Calon Jamaah Haji tersebut yang paling banyak berasal dari Kecamatan Banguntapan sebanyak 116 orang, menyusul Kecamatan Sewon 105 orang dan Kecamatan Bantul 77 orang serta paling sedikit dari Kecamatan Pajangan sebanyak 3 calon jamaah haji.
Menurut Sudadi tujuan diundangnya para calon jamaah haji dalam acara ta'aruf jamaah haji ini adalah memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya terhadap calon jamaah haji, sehingga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Hadir pula pada acara tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Sosila Drs. Mahmudi, M Si, jajaran pejabat dari Kementerian Agama Bantul dan perwakilan dari SKPD terkait.
Mahmudi dalam sambutannya diantarnya menyampaikan tahun ini jumlah calon jamaah haji dari Bantul meningkat yaitu sebanyak 681 orang dan 41 orang cadangan, karena ditahun 2015 hanya ada 615 jamaah haji.
"Bupati menyampaikan apresiasinya kepada panitia penyelenggara, karena acara ta'aruf seperti ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi calon jamaah haji karena dapat saling mengenal satu sama lainnya dan dapat saling bertukar informasi. Semoga Alloh SWT memberkahi calon jamaah haji semua dan mendapat kemudahan dalam segala proses haji baik yang wajib maupun yang sunah" kata Mahmudi.
Sementara sebagai nara sumber pada acara Ta'aruh Jamah Haji Kabupaten Bantul tersebut diantaranya H Nurudin, SH, MA kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh DIY dengan menyampaikan materi "Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah haji Tahun 2016" dan dr. H. Ahmad Riyanto dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul selaku Fasilitator Haji Nasional yang menyampaikan tentang pemeriksaan kesehatan kepada dokter yang telah ditunjuk pemerintah serta pentingnya menjaga kondisi kesehatan sebelum dan selama menjalankan ibadah haji. (Sit)
Dua Dinas Kabupaten Bantul, pertahankan Sertifikat ISO 9001:2008
Setelah diaudit selama sehari penuh oleh Tim Auditor dari Badan Sertifikasi Nasional, Dinas Perizinan Kabupaten Bantul dinyatakan lulus audit surveillance tahun I ISO 9001:2008. Dengan lulusnya audit tersebut, Dinas Perizinan Bantul selama 2 tahun berturut-turut mendapat pengakuan dari Badan Sertifikasi Nasional berhasil dalam menerapkan system manajemen mutu ISO 9001:2008.Tim Auditor, Hengky Dwi Jatmiko dan Bobby Sabarani mengatakan ada beberapa hal yang perlu di perbaiki sesuai dengan hasil observasi yang ditemukan tetapi hal tersebut tidak menjadikan sarana pelayanan yang bisa merugikan masyarakat. Sebagai contoh dalam laporan RTM tida ada tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya, padahal selama dau semester selalu muncul. Ada sasaran mutu yang belum dievaluasi. Pelaksanaan bintek/diklat baik internal maupun eksternal diharapkan ada monitoring kelanjutannya.
Setelah dinyatakan lulus audit, secara simbolis surat kelulusan diserahkan oleh Hengky Dwi Jatmiko kepada kepala Dinas Perizinan Bantul, Dra. Sri Ediastuti MSc. Selasa (23/2). Dengan disaksikan Asisten Administrasi Umum , Sunarto, SH.MM, staf Ahli Bupati Bantul Bidang Pemerintahan Drs. Heni Purwanto, MM dan sejumlah pimpinan SKPD Bantul. Surat kelulusan audit yang sama, senin (22./2) juga diserahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Bantul, Ir. Fenti Yusdayati, MT.
Kepala Dinas Perizinan Bantul, Dra. Sri Ediastuti MSc, dalam sambutannya selesai menerima sertifikat mengatakan senang dengan keberhasilan tersebut. Dari sisi pekerjaan otomatis akan memacu untuk lebih meningkatkan pelayanannya. Selama ini semua karyawan sudah berusaha menindak lanjuti temuan maupun keluhan masyarakat sebaik-baiknya.
“Temuan dan keluhan selalu diusahakan untuk dibenahi, namun kalau menyangkut fasilitas yang menjadi tanggung jawab dinas lain ya hanya bisa meminta” jelasnya.
Sementara, Sunarto SH.MM. mewakili Bupati Bantul Drs. H. Suharsono mengetengahkan, Dinas perizinan merupakan instansi lembaga penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu (PT-SP)di Kabupaten Bantul tampaknya menyadari hal tersebut. Sebagai instansi pelayanan dituntut untuk mengutamakan kepuasan pelanggan dengan selalu meningkatkan pelayanananya. Sehinga diharapkan mampu mewujudkan pelayanan yang prima atau ‘service excellence’.
Lebih lanjut Sunarto menambahkan, manfaat pelayanan prima tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sebagai pelanggan, tetapi juga dirasakan oleh petugas atau aparat pelayanan bisa menjadi lebih percaya diri, merasakan kebanggaan pribadi dan menambah semangat kerja. (m)
Pekan Olar Raga (POR) Pelajar Bantul dibuka
Pekan Olah Raga (POR) pelajar tahun 2016 yang diikuti sekitar 4000 palajar, resmi kembali di gelar Kantor Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bantul. POR yang digelar tahun ini untuk melakukan seleksi pembentukan tim menuju Pekan Olah Raga Daerah (Popda) DIY. Gelar juara umum yang diraih tahun 2015 siap dipertahankan dengan membentuk kontingen dengan atlet-atlet terbaik.“Lewat seleksi ini kami ingin mendapat kontingen yang diisi atlet-atlket terbaik untuk menuju Popda DIY pada bulan April mendatang. Prestasi tahun kemarin harus bisa kami pertahankan semaksimal mungkin” tegas kepala Pora Bantul, Drs. Supriyanto Widodo MT. Selasa (23/2).
Lebih lanjut dikatakan kegiatan seleksi dan pembinaan atlet harus dilasanakan dengan rutin dan konsisten. Melalui kompetisi ini, kita berharap akan terjaring bibit-bibit potensial atlet pelajar berbakat yang akan dibina lebih lanjut sehingga dapat berprestasi lebih baik.
“Dengan adanya kompetisi bagi seluuruh level pelajar, kami harapkan atlet-atlet di Bantul benar
Pada Popda DIY 2015 lalu, Bantul berhasil mematahkan dominasi Kota Yogya dengan menjadi juara umum setelah mengumpulkan 68 emas, 41 perak dan 40 perunggu. Sedangkan Kota Yogyakarta di posisi kedua dengan 54 emas, 46 perak, 53 perunggu, sementara Sleman berada di urutan ketiga dengan 34 emas, 62 perak dan 51 perunggu, Gunung Kidul 19 emas, 17 perak dan 44 perunggu serta Kulon Profgo 15 emas, 23 perak dan 39 perunggu. (m)