Slamet Irwanto Ditemukan Meninggal Di Kamar Kosnya
Slamet Irwanto (34 tahun) warga Samirejo, Tempurejo, Magelang yang berprofesi sebagai seniman lukis di temukan meninggal di tempat kosnya di dusun Ngoto Rt 04, Banunharjo, Sewon, Bantul. Kamis 14 Januari 2015.

Korban pertama kali ditemukan oleh saksi Wahyu Dwi Kristanto (39 tahun)  warga Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Saat itu pukul 08.00 wib saksi datang ke tempat kos korban untuk mengantar sarapan pagi karena korban memang sedang sakit dan beberapa hari yang lalu tepatnya hari Senin telah berobat ke dokter karena mengeluh demam dan rencananya hari ini akan periksa darah untuk memastikan sakitnya.

Setelah pintu kamar kos di ketuk beberapa kali, korban tidak kunjung membuka pintu, lantas saksi membuka pintu dengan paksa dan masuk ke kamar membangunkan korban namun korban sudah meninggal. Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Polsek Sewon.

Dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban oleh Tim identifikasi Polres Bantul dan dokter puskesmas Sewon tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan, diduga korban meninggal lebih dari 10 jam yang lalu karena sakit.

Selanjutnya korban di bawa ke rumah duka di Magelang dengan mengunakan mobil ambulan PMI Kabupaten Bantul. (Sihumas Polsek Sewon)

Tiga Penjudi Gaple Diamankan Di Polsek Sedayu

Tiga Penjudi Gaple Diamankan Di Polsek Sedayu
Saat sedang asyik judi, Tiga penjudi Gaple digrebeg oleh Petugas Polsek Sedayu di sekitar lokasi PT Tunas Jaya dusun Srontakan Argomulyo Sedayu Bantul, Kamis, 14 Januari 2016 jam 04.30 Wib.

Adapun tiga penjudi tersebut yaitu EH (30 tahun), ID (35 tahun) dan JS (24 tahun) serta saksi Astuti (37 tahun). Selanjutnya ketiga pelaku beserta saksi dan barang bukti berupa kartu Donino dan uang Rp 55.000 diamankan ke Polsek Sedayu untuk proses hukum.

Kapolsek Sedayu mengatakan pengrebekan ini berawal dari adanya laporan masyarakat dilanjutkan penyelidikan dan pengrebekan. Dihimbau kepada warga tidak segan segan melaporkan ke polisi bila melihat adanya Pekat agar kamtibmas di wilayah Sedayu kondusif, himbauanya. (Sihumas Polsek Sedayu)

Himbauan Terkait Gafatar

Himbauan Terkait Gafatar
Sehubungan dengan maraknya laporan orang hilang terkait adanya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di wilayah hukum Polres Bantul, maka Kasubag Humas Polres Bantul AKP Paimun menghimbau kepada :

1. Para Dukuh, Para Ketua RT dan lain sebagainya untuk lebih aktif memantau dan mendata identitas penduduknya terutama bagi para pendatang guna mewujudkan kamtibmas yang kondusif dan tertib administrasi.

2. Diminta kepada Para Dukuh, Ketua RT maupun warga untuk tidak segan segan melaporkan ke polisi apabila melihat kegiatan yang mencurigakan, demikian pula apabila ada anggota keluarga yang hilang tanpa kabar.

3. Mengimbau kepada seluruh masyarakat di Bantul agar waspada dan berhati-hati. Mengingat saat ini sudah banyak ditemui orang hilang di sejumlah tempat yang disinyalir terbawa gerakan tersebut.

4. Warga masyarakat harus mampu menyeleksi jika ada ajakan atau tawaran untuk bergabung dalam sebuah kelompok. Tentunya harus memperhatikan dan mempelajari terlebih dahulu keabsahan dari gerakan atau aliran tersebut.

5. Harap seluruh masyarakat memahami dan mengerti apa saja yang ada di sekitarnya serta perkuat aqidah sehingga tidak terpengaruh ajaran yang tidak pasti.

6. Mari kita bersatu bersama sama mencegah berkembangnya Gafatar yang mana organisasi ini telah dinyatakan terlarang oleh pemerintah dengan dikeluarkannya surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2012 tangga 20 November 2012.

Mendagri Minta Masyarakat Pantau Gelagat Orang Mencurigakan

Mendagri Minta Masyarakat Pantau Gelagat Orang Mencurigakan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta masyarakat agar tidak ragu untuk melaporkan anggota keluarga yang hilang tanpa kabar. Apalagi, lanjutnya, apabila ada gelagat mencurigakan dari orang tak dikenal di sekitar lingkungan masyarakat.

"Ada gelagat-gelagat yang mengkhawatirkan mencurigakan ya harus selalu dilaporkan," kata Tjahjo di Gedung A Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Jakarta.

Seperti diberitakan, akhir-akhir ini baru diketahui banyak orang hilang yang salah satunya diduga bergabung dengan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dalam situsnya www.gafatar.org, organisasi ini dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 2012. Situs tersebut memang terlihat tidak aktif.

"Dari Kemdagri juga ada korban dan hilang. Ini sedang dilacak," ujar Tjahjo.

Dia menyatakan bahwa Gafatar merupakan organisasi terlarang. Apalagi, telah banyak korban diduga hilang karena terlibat dalam organisasi itu. "Arahnya seperti itu, sudah terlarang. Banyak korban," katanya.

Dia menegaskan bahwa Gafatar tak pernah terdaftar di Kemdagri. "Di pusat enggak ada. Cuman di daerah aja. Saya kira perlu dicermati," ujarnya.

"Kami sudah memantau dengan baik lewat Ditjen Polpum (Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemdagri), ditingkat nasional tidak terdaftar, ormas itu (Gafatar). Kita koordinasi dengan polda, kesbangpol DIY dan seluruh Indonesia terus kita pantau."

Sebelumnya, Direktur Jenderal Polpum Soedarmo menjelaskan, pihaknya tidak pernah menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) untuk Gafatar. Pada 2011, lanjutnya, Gafatar memang pernah mendaftar ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Namun, berdasarkan kajian, menurutnya, Gafatar memiliki keterkaitan dengan kelompok Negara Islam Indonesia.

"Mereka ke arah NII, artinya kegitan mereka sudah sesat. Oleh karena itu, kami menolak mengeluarkan SKT," kata Soedarmo. (Berita Kesbangpol/beritasatu.com)

Gafatar Ormas Terlarang, Tidak Terdaftar di Nasional

Gafatar Ormas Terlarang, Tidak Terdaftar di Nasional
Organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kini sedang menjadi sorotan. Ternyata, ormas ini tidak pernah tercatat secara nasional di Kementerian Dalam Negeri.

"Kami sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita, bahwa di tingkat nasional itu (Gafatar) tidak terdaftar," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Menurut Tjahjo, Gafatar sudah jelas menyalahi aturan. Setiap organisasi masyarakat ataupun agama harus terdaftar di tingkat nasional, yakni di Kemendagri. 

Karena itu, lanjut Tjahjo, Kemendagri terus berkoordinasi dengan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat maupun di seluruh Indonesia terkait perkembangan organisasi ini. sebab berdasarkan informasi bawahannya, sudah banyak orang yang menjadi korban ormas Gafatar.

"Telaah dari Dirjen kami, kalau memang arahnya seperti itu, itu sudah terlarang, banyak korban," sambungnya.

Sebelumnya, Pemkot Surakarta mengakui ormas ini pernah tercatat di Kantor Kesbangpol setempat. Namun, Pemkot Surakarta tak memperpanjang Surat Keterangan Terdaftar (SKT) ormas ini karena banyaknya informasi soal penyimpangan yang dilakukan. (Berita Kesbangpol/detik.com)

Rakor Kamtibmas Di Kecamatan Dlingo

Rakor Kamtibmas Di Kecamatan Dlingo
Rabu siang, 13 Januari 2016, bertempat di pendopo Kecamatan Dlingo diadakan rapat koordinasi kamtibmas dipimpin Muspika dan dihadiri Kasipem, Babinkamtibmas, Babinsa se-Kecamatan Dlingo. Koordinasi yang diagendakan Seksi Trantib Kecamatan Dlingo siang ini dalam rangka evaluasi situasi dan kondisi kamtibmas tahun 2015 dan rencana 2016.

Camat Dlingo Drs.Susanto,MPA menyampaikan isu kamtibmas antara lain masalah : terorisme, radikalisme, organisasi terlarang, peredaran miras dan narkoba, gangguan kamtibmas berupa pencurian, penodongan dan seterusnya serta ketertiban lalu lintas yang mana masyarakat perlu dipersuasi dan diedukasi agar tercipta ketertiban lalu lintas. 

Danramil Kapten Surono yang menyampaikan isu : ISIS dan radikalisme, ketertiban lalu lintas, pentas musik yang kurang sopan merusak mental generasi muda. Sedangkan Kapolsek AKP Amir Machmud menyampaikan beberapa hal mengenai teror, Gafatar, perlunya kesamaan data atau data yang valid agar di tingkat muspika sinkron tentang kamtibmas, perlunya upaya agar lalu lintas tertib termasuk perparkiran, perlindungan anak, perizinan pentas musik yang agar pelaksanaannya terjauh dari mengganggu kamtibmas.

Dilaporkan bahwa situasi dan kondisi pengamanan pelaksanaan even-even belum lama ini yaitu Pilkada, Natalan dan perayaan tahun baru 2016 relatif aman tanpa gangguan kamtibmas yang berarti. 

Adapun isu untuk kegiatan 2016 bahwa di Desa Jatimulya tahun ini akan melaksanakan Pilkades, tentu minta dukungan dari semua agar sukses, tertib dan aman. Kemudian sejalan dengan pelaksanaan APBDes yang nominalnya lebih meningkat, tentu diharapkan perputaran uang yang besar itu bisa merangsang tumbuhnya perekonomian desa dan kecamatan yang selanjutnya dapat membuka peluang usaha dan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa di Kecamatan Dlingo, tapi sejalan dengan kesejahteraan yang meningkat tadi tentu ada peluang untuk peningkatan gangguan kamtibmas yang ini perlu disadari dan diantisipasi.

Di beberapa tempat terjadi pencurian pada jam-jam rawan, solusi yang diusulkan adalah menyampaikan edaran kepada masyarakat untuk mengingatkan dan meningkatkan kamling serta membuat papan-papan peringatan untuk menangkal aktivitas yang rawan menjurus ke tindak gangguan kamtibmas.

Untuk meningkatkan situasi dan kondisi kamtibmas 2016 perlu peningkatan komunikasi dan informasi melalui penggunaan TI agar informasi tersebar atau terkirim dengan cepat untuk segera mengambil sikap jika terjadi sesuatu yang menganggu kamyibmas. (Sihumas Polsek Dlingo)

Razia Pelajar Membawa Sepeda Motor Di SMP N 2 Kretek

Razia Pelajar Membawa Sepeda Motor Di SMP N 2 Kretek

Razia Pelajar Membawa Sepeda Motor Di SMP N 2 Kretek

Bekerjasama dengan Kepala Sekolah SMP N 2 Kretek, Kapolsek Kretek Kompol Supardi beserta anggota mendadakan razia terhadap siswa yang membawa sepeda motor, Rabu, 13 Januari 2016.

Dalam kesempatan itu puluhan siswa terjaring petugas karena terbukti berangkat ke sekolah membawa sepeda motor sendiri. Kendaraan bermotor milik para siswa tersebut diparkirkan di luar lingkungan sekolah dekat TPR Parangtritis.

Oleh karena itu selanjutnya Kapolsek memanggil siswa yang bermasalah beserta orang tuanya untuk datang ke sekolah untuk diberi arahan dan pembinaan serta membuat surat pernyataan untuk tidak menguangi perbuatanya.

Kapolsek Kretek yang memimpin razia itu mengungkapkan razia ini sengaja digelar berdasarkan adanya laporan dari masyarakat bahwa banyak siswa SMP N 2 Kretek yang membawa sepeda motor. Selain itu, Kapolsek juga menambahkan tujuan digelarnya razia kendaraan ini adalah sebagai wujud komitmen dari Polsek Kretek untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang menimpa pelajar.

Menurutnya, ketika siswa membawa motor padahal belum cukup umur sangat berisiko bagi keselamatan. Baik bagi keselamatan pribadinya sendiri dan orang lain. "Kami berusaha mengingatkan, mereka masih punya masa depan panjang, jangan sampai ada hal-hal tidak diinginkan menimpa mereka," katanya.

Dalam upaya melakukan penertiban tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke sekolah atau kepolisian. Namun semua pihak harus ikut mendukung ini. Mulai dari sekolah sebagai tempat menuntut ilmu serta keluarga tempat anak tumbuh dan berkembang. "Sekolah, keluarga harus mengambil peran sesuai porsinya demikian juga kami dari kepolisian, dengan demikian tujuan kegiatan ini bisa berjalan dan berhasil," tutupnya. (Sihumas Polsek Kretek)

Rapat Kerja Ke 3 HPI Bantul Di Desa Wisata Krebet

Rapat Kerja Ke 3 HPI Bantul Di Desa Wisata Krebet

Rapat Kerja Ke 3 HPI Bantul Di Desa Wisata Krebet

Pajangan, Rabu, 13 Januari 2016 jam 08.00 Wib, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kab. Bantul mengadakan Rapat Kerja Ke 3 di Desa Wisata Krebet Sendangsari Pajangan Bantul. 

Acara dihadiri Dinas Pariwisata Kab. Bantul Ibu Nyoman dan Ibu Rara, Ketua HPI DIY Imam Widodo, Ketua HPI Kab. Bantul Bpk. Roy Pardede, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Krebet Yulianto, Ketua Desa Wisata Mangir Zuchri Saren Satrio dan anggota HPI dari Propinsi DIY, Kab. Bantul, Kota Yogyakarta, Kab. Gunung Kidul.

Roy Pardede mengatakan bahwa kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan HPI selama satu tahun terakhir dan juga untuk merumuskan usulan-usulan untuk Munas HPI dan Pemerintah dalam mengembangkan Wisata DIY dan khususnya di Kab. Bantul agar saling berhubungan sebagai satu paket wisata.

Pengembangan wisata harus dilakukan bersama-sama Pemerintah dan unsur terkait lainnya seperti biro perjalanan yang menawarkan paket wisata ke daerah lain, sarana prasarana penunjang seperti jalan Raya, fasilitas pendukung baik dari maupun di obyek wisata yang  harus berpatokan dengan sapta pesona pariwisata. Penawaran-penawaran paket wisata melalui media on line bisa dimanfaatkan oleh pihak Obyek Wisata agar dikenal wisatawan dalam mupun luar negeri.

Ibu Nyoman dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bantul mengharapkan dengan adanya rapat kerja ini HPI Cab Bantul dapat bersinergis dengan Pemerintah Pemerintah Kab. Bantul untuk mengembangkan wisata di DIY dan Khususnya Kab. Bantul.

Dalam kesempatan tersebut dipresentasikan potensi-potensi Desa wisata Krebet dan Desa wisata Mangir Wonoboyo agar bisa dikenalkan kepada wisatawan dan dijadikan sebagai tujuan wisata.

Ketua pokdarwis Desa wisata Krebet Sdr. Yulianto mengatakan potensi wisata di Krebet diantaranya batik kayi yang sudah dikenal masyarakat dan dunia, kesenian, wisata alam Jurang Pulo Sari yang bisa digunakan untuk outbond. Ia menambahkan acara puncak Ngarak Gunungan dalam merti dusun Krebet akan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2016 dan kesenian lainnya yang tentunya sangat meriah. Krebet sudah dikenal wisatawan baik lokal maupun manca yang ingin belajar batik kayu.

Zuchri Saren Satrio Ketua Desa wisata Mangir Wonoboyo mengatakan potensi wisata di daerahnya berupa wisata sejarah peninggalan Ki Ageng Mangir Wonoboyo, watu gilang, patung kerbau, lingga yoni, jembatan cinta, kesenian tradisional dan kuliner wader di legokan Ngancar pertemuan sungai progo. Di Mangir juga tetsedia untuk Wisata alam untuk out bond berupa flying fox. Mangir juga pernah digunakan klub air soft gun detasemen kobra untuk latihan perang-perangan. Pihaknya juga menerima wisatawan yang ingin menginap di Mangir untuk mengetahui keadaan masyarakat Mangir.

Selesai acara Rapat Kerja Ke 3 HPI Kab. Bantul di Desa wisata Krebet selanjutnya HPI Kab. Bantul meninjau potensi wisata Desa wisata Mangir Wonoboyo. Hingga selesainya rangkaian kegiatan HPI Kab. Bantul situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif dengan pengamanan dari personil Polsek Pajangan. (Sihumas Polsek Pajangan)

Besuk Kanit Binmas Polsek Kretek Di RS Elisabet

Besuk Kanit Binmas Polsek Kretek Di RS Elisabet
Kapolsek Kretek Kompol Supardi beserta seluruh anggota Binmas membesuk Kanit Binmas Polsek Kretek Iptu Agustinus Pardi yang sedang menjalani Opname di rumah sakit Elisabet Bantul, Rabu, 13 Januari 2016.

Kanit Binmas mengalami sakit Hernia yang menurut keterangan dokter perkembangan  pasien semakin membaik dan diperbolehkan pulang pada hari Sabtu sore.

Kapolsek Kretek mengatakan kegiatan ini sudah merupakan tradisi Polsek Kretek dalam rangka peduli dan merekatkan silahturohmi antara anggota. Selain itu dengan melihat si penderita berbaring di rumah sakit maka akan menjadi perenungan bagi kita ternyata  kesehatan ternyata sangat bermanfaat sekali. Kita bisa bersyukur badan kita diberi kesehatan ole Allah SWT dan tidak perlu berbaring di Rumah Sakit, katanya.

Bagi si sakitpun dengan adanya besuk ini dalam dirinya akan merasa diperhatikan sehingga akan merasakan ketenangan batin yang sedikit banyak membantu proses penyembuhan, tutupnya. (Sihumas Polsek Kretek)

Tumbuhkan Jiwa Korsa, Sat Sabhara Laksanakan Long March

Tumbuhkan Jiwa Korsa, Sat Sabhara Laksanakan Long March
Rabu, 13 Januari 2016, guna meningkatkan semangat dan rasa kekeluargaan, melatih ketahanan fisik serta menumbuhkan jiwa korsa terhadap satuan, seluruh personel Sat Sabhara Polres Bantul melaksanakan kegiatan long march dari Polsek Dlingo – finish Polres Bantul dengan jarak kurang lebih 20 Km.

Long march dengan rute Polsek Dlingo -  Imogiri - Maki - Karang Semut -Polres Bantul ini dipimpin langsung oleh Kasat Sabhara Polres Bantul, AKP Agus Nuryanto dan diikuti seluruh anggota Sat Sabhara. Start dari Polsek Dlingo pukul 06.00 Wib dan tiba di Polres Bantul pukul 09.00 Wib.

Diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan long march ini dapat meningkatkan kemampuan fisik anggota dalam menghadapi tugas-tugas kepolisian yang semakin kompleks dan membutuhkan ketahanan fisik yang prima. (Sat Sabhara)

 
Top