Kurangi Risiko Bencana, Kabupaten Ende Studi Banding di Bantul
bpbd.bantulkab.go.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menerima studi banding Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (13/1/2016). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dilaksanakan antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan BPBD Kabupaten Ende, yaitu dalam rangka pengurangan risiko bencana gempa yang dilaksanakan di Kabupaten Ende.

Saat menerima kunjungan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Drs. Dwi Daryanto, M.Si, memaparkan proses pendampingan dan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Sekolah Siaga Bencana (SSB), tantangan BPBD dalam rangka penanggulangan bencana tentu tidak sama, setiap daerah tentu berbeda-beda, baik ancaman bencananya maupun karakter masyarakatnya. Namun, jika dilaksanakan dengan baik, memfungsikan tiga pilar penanggulangan bencana, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, tentu akan mencapai keberhasilan, paparnya.

Selain kunjungan di Kantor BPBD Kabupaten Bantul, rombongan juga melakukan kunjungan ke BPBD DIY, Sekolah Siaga Bencana (SSB) SDIT Ar Raihan dan Desa Tangguh Bencana (Destana) Pratama, Mulyodadi. (Aka)

Fakultas Geografi UGM dan Universitas Nagoya Jepang Teliti Ketangguhan Masyarakat Bantul Hadapi Bencana

Fakultas Geografi UGM dan Universitas Nagoya Jepang Teliti Ketangguhan Masyarakat Bantul Hadapi Bencana
bpbd.bantulkab.go.id – Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Universitas Nagoya Jepang melakukan penelitian di Kabupaten Bantul, Rabu (13/1/2016). Secara khusus, kegiatan penelitian ini untuk melihat secara langsung ketangguhan yang dimiliki masyarakat Bantul dalam menghadapi bencana.

Profesor Makoto Takahashi (Department of Geography, Nagoya University, Japan), sekaligus penyusun buku orang orang yang bertahan dari tsunami mengutarakan ketertarikannya dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, khususnya pada kegiatan pendampingan dan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).

Desa atau kelurahan tangguh bencana adalah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana.

Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan kunjungan lapangan ke Desa Tangguh Bencana (Destana) Wukirsari, untuk melihat lebih dekat kegiatan masyarakat dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) desa Wukirsari Imogiri. (Aka/foto Centa)

 
Top