Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman panen padi di Sedayu
Keberhasilan panen raya diawal musim di seluruh Indonesia telah menjamin ketersediaan beras setahun yang akan datang. Pemerintah akan mengintensifkan pertanian untuk mengatasi lahan yang semakin sempit. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjamin tidak ada impor beras tahun ini, hal tersebut dikatakan saat panen raya padi di dusun Polaman, Argorejo, Sedayu, Selasa (1/3).

“Data sementara ada kenaikan produksi enam persen di awal panen. Untuk tahun ini tertinggi selama sepuluh tahun terakhir. Jadi sudah cukup tak usah impor” jelasnya.

Menurut Arman ada wacana untuk impor beras`sebagai cadangan karena gangguan iklim El Nino. Namun melihat kondisi panen yang sedang berlangsung dirasa cukup. Dia membandingkan El Nino tahun 1997 intensitasnya 1,9 persen dengan jumlah penduduk sekitar 202 juta, dilakukan impor beras 7,1 juta. Tahun 2015 dengan intensitas El Nino lebih tingi yakni 2,4 persen dengan penduduk sekitar 250 juta secara analisis berarti ada kenaikan impor sampai 10 juta.

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga memberikan bantuan-bantuan alat mesin pertanian pada kelompok petani di sana. Dia juga menjanjikan bantuan benih padi kepada petani setempat. Diharapkan para petani dapat menggunakannya di kelompok petani. (mw)

Dunia Bersiap Menyukseskan KTT Luar Biasa OKI ke-5

Dunia Bersiap Menyukseskan KTT Luar Biasa OKI ke-5
Menindaklanjuti permintaan Y.M. Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, Pemerintah RI akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta, 7 Maret 2016. KTT akan didahului oleh Pertemuan Pejabat Tinggi dan Pertemuan Tingkat Menteri pada tanggal 6 Maret 2016.

Penyelenggaraan KTT tersebut dilatarbelakangi berbagai perkembangan yang mengkhawatirkan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Proses negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel tidak menunjukkan kemajuan berarti dan siklus kekerasan baru yang dimulai pada akhir tahun 2015 tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir. Otoritas dan pemukim Israel terus menggunakan kekerasan yang melampaui batas terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya. Israel juga terus melanjutkan pembangunan pemukiman ilegalnya, serta menghancurkan rumah warga Palestina dan mengambil alih tanah warga Palestina dalam proses tersebut. Sebagai akibatnya, warga Palestina hidup dalam kesulitan ekonomi dan berada di bawah ancaman berbagai tindak diskriminasi lainnya.

Sementara itu, Israel juga membatasi akses bagi warga Muslim Palestina ke Mesjid Al-Aqsa dan, pada saat yang sama, mencoba mengubah komposisi demografi, karakter dan status quo Al-Quds Al-Sharif.

KTT mengangkat tema “United for a Just Solution” dan merupakan KTT Luar Biasa pertama OKI yang secara khusus membahas isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. KTT bertujuan untuk memperkuat persatuan di kalangan negara anggota OKI dan mencari strategi terobosan untuk memulai kembali proses perdamaian dan menyelesaikan isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif yang merupakan isu utama Umat Muslim. Mengingat prospek kemerdekaan Palestina masih jauh, penyelenggaraan KTT ini juga diharapkan dapat menjaga agar isu Palestina tetap berada dalam perhatian masyarakat internasional.

KTT diharapkan dapat menghasilkan sebuah Resolusi yang menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, dan Jakarta Declaration yang digagas oleh Indonesia dan memuat langkah-langkah konkret untuk dilakukan oleh para pemimpin dunia Islam guna memajukan isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

KTT ini merupakan bentuk nyata dari dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Bagi Indonesia, dukungan terhadap Palestina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari amanat UUD 1945 untuk menghapuskan penjajahan dan melaksanakan ketertiban umum berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pada tahun 2015 yang lalu, Pemerintah RI telah menjadi tuan rumah Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika yang mengadopsi sebuah Deklarasi mengenai Palestina, dan Konferensi Internasional mengenai Jerusalem di Jakarta. (bakohumasRI)
 
Top