Peringatan Hari Ulang Tahun ( HUT ) Pemadam Kebakaran ( DAMKAR ) Ke-97, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Bantul, lakukan upacara dan simulasi menghadapi kebakaran, Selasa (8/3) di lapangan Paseban Bantul.
Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Bantul, Drs. H. Suharsono mengajak pada semua komponen masyarakat tanggap terhadap suatu bencana. Penanggulangan bencana harus menjadi tugas bersama antara petugas dan masyarakat. Jangan sampai setiap terjadi bencana harus menunggu petugas tanpa ada tindakan apa-apa.
Bagi tim yang telah dibentuk, harus siap bekerja 24 jam selama api kebakaran belum padam. Kebakaran bisa terjadi pada rumah, toko, pasar dan lainnya disamping fokus pada api agar tidak menjalar juga penyelamatan jiwa. Dan yang lebih penting adalah pencegahan bencana.
Pada acara yang juga dihadiri Ketua Forkopinda Bantul, Wakil Bupati Bantul, Kepala Dinas/ Kantor/ Bagian tersebut juga di adakan simulasi menghadapi bencana kebakaran. Bahan triplek yang dibentuk menyerupai rumah disiram minyak dan dibakar, didalam rumah juga ditaruh petasan sehingga suasana seperti kebakaran beneran. Begitu api berkobar petugas langsung sigap menarik selang dari mobil dan mengarahkan air ke titik api, dalam hitungan menit api yang semula menyala besar langsung padam. (mw)
2 Kabupaten Belajar LAKIP/ESAKIP Ke Bantul
Pemkab Bantul terima kunjungan dari 2 (dua) daerah yaitu Pemkab Rembang, Jawa Tengah (Jumat,04/03) dan Pemkab Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Senin,07/03). Kedua rombongan tamu tersebut ingin belajar tentang penyusunan sistem AKIP yaitu LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan ESAKIP (Elektronik Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)..Dua tahun berturut-turut Pemkab Bantul telah mencetak nilai yang memuaskan dalam penyusunan sistem AKIP. Tahun 2014 dengan nilai 65,03 kategori B dan tahun 2015 nilai 70,26 kategori BB. “Kami sangat memuji Pemkab Bantul tentang penyusunan AKIP Bantul yang meningkat dengan cepat sehingga menghasilkan nilai yang memuaskan. Kami masih ketinggalan jauh, untuk itu kami ingin belajar banyak,”ujar Drs. Herlambang Pangabean Staf Ahli Bupati bid SDM & Kemasyarakatan kab Serdang Begadai.
Menurut Bambang Guritno, SH Plt Ass Bupati bid Pemerintahan kab Bantul,”Dalam menyusun AKIP harus sesuai sebenarnya dari masing-masing SKPD. Selanjutnya AKIP yang sudah disusun tersebut dilaksanakan dengan sebenar-benarnya pula. Dan terakhir dievaluasi pelaksanaannya.”
“Keberhasilan kami dalam menyusun LAKIP/ESAKIP adalah hasil kerjasama yang baik antar SKPD, menyelaraskan program kerja dengan rencana yang ada, komitmen Bupati, Wakil Bupati, Sekda serta Kepala-kepala SKPD tentang pentingnya LAKIP yang merupakan tolok ukur kinerja daerah,”kata Drs. Danang Erwanto, M.Si Kabag Tata Pemerintahan Setda Bantul.
“Penyusunan sistem AKIP (LAKIP/ESAKIP) berdasar dari mekanisme data kinerja masing-masing SKPD. Pelaksanaannya juga oleh masing-masing SKPD, selanjutnya dilakukan mon-ev (monitoring evaluasi) kegiatan dan kinerja, perjanjian kinerja SKPD pada eselon III dan IV. Sistem ESAKIP ini sangat memudahkan dalam memantau program kerja. Siapa saja bisa melihatnya, bisa dibuka di esakip.bantulkab.go.id,”tambah Sri Mulyani,S.STP,M.Eng Kasubbag Perangkat Daerah Tapem. (dw)