Bantul, INFO_PAS – Sukacita Natal dirasakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berada di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bantul. Sebanyak delapan WBP yang beragama Kristen merayakan Natal di gereja Rutan Bantul, Rabu (23/12).
Dalam kegiatan tersebut, WBP diberi kesempatan untuk merayakan Natal bersama dengan anggota keluarga masing-masing. “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah” menjadi tema perayaan Natal tahun 2015 yang juga dihadiri oleh perwakilan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Majelis Gereja Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
“WBP yang berada di rutan tentunya diberikan kesempatan untuk melaksanakan perayaan hari besar sesuai dengan agama masing-masing sebagai bentuk toleransi dan pembinaan rohani,” kata Kepala Rutan Bantul. H. Syahrial Yuska.
Wakil Bimas Kristen Kanwil Kemenag Yogyakarta, Suyanto, berterima kasih kepada Rutan Bantul atas perayaan ini. “Perayaan Natal tahun ini memang dibuat sederhana dan merupakan perayaan Natal ke-V di Yogyakarta,” ujarnya.
Tak hanya hari ini, perayaan Natal di Rutan Bantul akan kembali diadakan pada Sabtu (26/12) mendatang.
- Nurul A.M.
Cegah Penyakit, Rutan Bantul Lakukan Tindakan Preventif
Bantul, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bantul melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit yang sering terjadi pada musim hujan. Pada Kamis (17/12) lalu, jajaran petugas rutan yang terdiri dari petugas kesehatan, petugas pembinaan mental, dan petugas pengamanan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).Pelaksanaan sidak dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Fx. Agus Subagya. “Sekiranya hal-hal yang bisa menyebabkan timbulnya bakteri dan penyakit agar dibersihkan seperti kasur yang dipakai untuk tidur tidak boleh lembab dan harus tetap kering serta sampah-sampah yang menumpuk harus segera dibuang,” tegas Agus.
Ia menambahkan bahwa Rutan Bantul dalam melakukan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan puskesmas setempat yang setiap bulannya berkunjung ke rutan untuk memantau kesehatan WBP.
“Diharapkan dengan tindakan preventif yang dilakukan seperti ini semua WBP sehat dan tidak terjangkit penyakit yang sering timbul di musim hujan sehingga proses kegiatan pembinaan berjalan dengan baik dan lancar,” tambahnya.
- Nurul A.M.
Eksistensi Kontributor Rutan Bantul Berikan Informasi Terpercaya Bagi Publik
Bantul, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan juga pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Masyarakat pun dapat mengetahui segala bentuk kegiatan kemandirian dan pembinaan di Rutan Bantul dengan mengakses portal berita www.pemasyarakatan.comMenduduki peringkat empat dalam “7 Kontributor Berita Pemasyarakatan Teraktif” yang dilansir Newsletter Pemasyarakatan Edisi September 2015 menjadi motivasi tersendiri bagi Rutan Bantul. Rutan yang berada di bawah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakart ini akan terus berupaya memberikan informasi kepada masyarakat dengan berita bernilai positif bagi Pemasyarakatan.
“Kami sangat senang menjadi salah satu kontributor teraktif berita Pemasyarakatan. Ini semua dapat terwujud berkat kerjasama semua pihak dan peran kontributor dalam mengolah kata sehingga semua kegiatan di Rutan Bantul menjadi informasi positif dan terpercaya,” puji Kepala Rutan Bantul (Karutan) Bantul, H. Syahrial Yuska.
Ia berharap apa yang telah dicapai saat ini menjadi cambuk untuk terus semangat memberikan yang terbaik bagi Pemasyarakatan. “Ini juga membuktikan bahwa Rutan Bantul tidak tertinggal dengan unit pelaksana teknis yang lain, khususnya di wilayah Yogyakarta,” jelas Karutan.
- Nurul A.M.
Rutan Bantul Persilahkan Mahasiswa Teliti Gizi WBP
Bantul, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bantul memberikan kesempatan kepada sembilan mahasiswa akademi ahli gizi Respati Yogyakarta untuk mengadakan penelitian tentang gizi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai Senin (30/11) hingga Sabtu (12/12). Penelitian ini melibatkan petugas pelayanan kesehatan rutan serta WBP yang diberikan pembinaan kemandirian di bagian dapur.“Kesempatan ini sangat jarang dimana pihak luar melakukan penelitian langsung, apalagi berbaur dengan WBP dalam kurun waktu yang lama. Untuk itu diharapkan semua mengikuti prosedur yang berlaku di Rutan Bantul ini,” pesan Kepala Rutan (Karutan) Bantul. H. Syahrial Yuska.
Diakui Karutan, saat ini Rutan Bantul belum memiliki petugas ahli gizi yang menangani kelayakan asupan gizi yang seimbang bagi WB. “Kami hanya mengandalkan perawat kesehatan umum dalam mendeteksi keseimbangan gizi,” lanjutnya.
Selama berada di Rutan Bantul, para mahasiswa langsung terjun ke lapangan guna mengetahui dan memberikan arahan bagaimana cara memasak makanan yang benar, berapa takaran kalori yang dibutuhkan, dan bagaimana melaksanakan hidup sehat guna memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Wulan, salah seorang mahasiswa yang ikut penelitian, sangat terkesan selama berada di Rutan Bantul. “Awalnya kami membayangkan keadaan rutan sangat mengerikan dan menakutkan karena dari universitas baru pertama kali penelitian seperti ini. Namun kami bersyukur Rutan Bantu sangat welcome dan membantu kami untuk mengadakan penelitian disini,” ungkap Wulan.
- Nurul A.M.