curah hujan DIY Desember 2015
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer diatas dan kondisi lokal D. I. Yogyakarta, dengan kondisi alam untuk bagian barat dan utara berupa dataran tinggi/pegunungan (Pegunungan Menoreh dan Gunung Merapi), bagian timur dan selatan yaitu berupa dataran rendah, perbukitan dan pantai, sedangkan bagian tengah yaitu Kota Yogyakarta berupa dataran rendah, maka diprakirakan curah hujan pada bulan Desember 2015 curah hujan diprakirakan berkisar antara 101 – 500 mm dengan sifat hujan Normal (N) sebesar 53,57 % dan Bawah Normal (BN) sebesar 46,43 % , bulan Januari 2016 curah hujan diprakirakan berkisar 201 – 500 mm dengan sifat hujan sebagian besar NORMAL (N) sebesar 92,86 % dan sebagian kecil ATAS NORMAL (AN) berkisar 7,14 %, bulan Februari 2016 curah hujan diprakirakan berkisar 150 –600 mm dengan sifat hujan seluruh wilayah D.I Yogyakarta bersifat NORMAL (N). Dari hasil analisis curah hujan Oktober 2015 seluruh wilayah D.I Yogyakarta curah hujannya 0 mm dengan sifat hujan Bawah Normal.

Kondisi suhu muka air laut sampai dengan dasarian I November 2015 untuk SST (Sea Surface Temperature / Suhu Permukaan Air Laut) wilayah Indonesia umumnya relatif lebih dingin dibanding dengan klimatologisnya sehingga potensi penguapan di wilayah Indonesia lebih rendah.

Fenomena El Nino pada periode Desember 2015 hingga Februari 2016 diprediksikan masih dalam kategori El Nino kuat. Sedangkan indeks Dipole Mode diprediksikan akan terjadi Dipole Mode Positif. SST Perairan Indonesia Desember 2015 – April 2016, cenderung hangat.

Prediksi SST di perairan Indonesia Desember 2015 – April 2016, cenderung hangat maka dimungkinkan curah hujan akan berada pada kisaran normalnya. Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah D.I Yogyakarta pada bulan Oktober 2015 berkisar 0 mm dengan sifat hujan Bawah Normal (BN). Analisis curah hujan ekstrim harian bulan Oktober 2015 tidak ada.

Prakiraan curah Hujan bulan Desember 2015, diprakirakan berkisar 101–500 mm dengan sifat hujan Normal (N) sebesar 53,57 % dan Bawah Normal (BN) sebesar 46,43 %. Prakiraan curah Hujan bulan Januari 2016, diprakirakan berkisar 201 – 500 mm dengan sifat hujan sebagian besar NORMAL (N) sebesar 92,86 % dan sebagian kecil ATAS NORMAL (AN) berkisar 7,14 %.Prakiraan curah Hujan bulan Februari 2016, diprakirakan berkisar 201–500 mm dengan sifat hujan 100% NORMAL (N).

Untuk gambaran serta data selengkapnya termasuk peta dari prediksi La Nina dan El Nino, dipole mode, suhu permukaan laut, distribusi curah hujan, analisis sifat hujan, dapat membuka tautan berikut : http://bkppp.bantulkab.go.id/data/hal/8/10/42/160-analisis-hujan-okt-2015-prakiraan-hujan-des-2015-feb-2016

(sumber : BMKG DIY)

Apel bersama bulan Desember 2015 : Akses info pertanian dan purna tugas

Sekretaris BKP3 tengah memberikan amanat dalam Apel bersama BKP3 bulan Desember 2015
Guna menyelaraskan dan memberikan informasi tentang program-program  bulanan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, pada Kamis (03/12) di BKP3 Bantul dilaksanakan Apel pagi bersama, dengan harapan informasi dapat diterima secara langsung oleh petugas di lapangan sehingga dapat lebih cepat dilaksanakan. Peserta  adalah   seluruh  karyawan, Petugas Penyuluh Lapangan dari 17 BP3K tiap kecamatan, serta THL TB-PP.

Pada kesempatan bulan Desember ini petugas apel dari bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan dengan Pembina Sekretaris BKP3, Ir. R. Bambang Pin E., MM. Dalam amanatnya beliau menyampaikan sejumlah poin yang didapat  dalam Workshop Keterbukaan Informasi di PIA Kementan Jakarta, juga agar para penyuluh aktif mengakses informasi terbaru tentang pertanian melalui situs Kementan. Diingatkannya pula karena telah memasuki masa akhir tahun anggaran 2015 maka agar dicermati untuk pelaksanaan semua program dan kegiatan yang ada di BKP3.

Sebelum itu telah dilakukan pelepasan bagi PNS yang telah memasuki masa purna tugas pada bulan ini, yaitu Bp. Ndang Rachmat, AMd. yang sebelumnya bertugas di BP3K Kec. Bantul, dan Ibu Tri Mulyani, AMd. yang sebelumnya bertugas di BP3K Kec. Piyungan. Bp. Sekretaris mengucapkan selamat memasuki masa pensiun dan berpesan agar mengingat hal-hal baik selama di BKP3 Bantul sehingga tali silaturahim tetap dapat terjalin dengan baik. Selepas apel bersama dilaksanakan, semua penyuluh dan THL TBPP kemudian mengikuti koordinasi rutin. (PM)

DI USIA MUDA, BULETIN “SULUH PANGAN” TETAP SETIA MENYAPA PEMBACA

Beberapa edisi Buletin "Suluh Pangan" yang telah terbit
Sejak diluncurkan 2 tahun lalu, tepatnya pada bulan Oktober 2013,  Buletin Suluh Pangan selalu hadir di tengah-tengah pembaca khususnya para pelaku utama dan pelaku usaha serta penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan di Kabupaten Bantul. Buletin ini dilaksanakan di bawah Kegiatan Penyuluhan partisipasi masyarakat dalam rangka penyuluh menyentuh.

Menurut  Ir. Pulung Haryadi, M.Sc (Kepala BKP3 Kab. Bantul), selaku penanggungjawab Dewan Redaksi, kehadiran Buletin Suluh Pangan diharapkan mampu mewarnai informasi dan teknologi pertanian dalam arti luas yang mencakup sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Guna mendukung ketersediaan materi penyuluhan, Buletin Suluh Pangan dikemas dalam bentuk kebijakan, ilmu pengetahuan dan teknologi, agribisnis dan penyuluh menyentuh.

Adapun  Dewan  Redaksi   terdiri    dari Redaktur Pelaksana : Ir. R. Bambang Pin Erwanta, MM, Sekretaris : Ir. D. Haris Riyanto, MMA. dan Ir. Imawan Eko H., MP., Editor : S.W. Purnomo, S.Hut, MT., serta penyusun artikel seluruh penyuluh Kabupaten.

Buletin Suluh Pangan menjadi jembatan antara penentu kebijakan, peneliti, penyuluh dan petani sehingga program-program di bidang pembangunan pertanian dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Semoga Buletin ini mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan sektor pangan, khususnya sebagai wahana transfer teknologi bagi segenap masyarakat yang mencari sumber informasi tentang berbagai problematika sektor pangan dan solusinya. Buletin ini bisa anda dapatkan di Redaksi Buletin “Suluh Pangan”, Bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan dalam edisi terbatas. (Ko-PM)

MENGENAL MP3L MIE “SRIOCA” DI KECAMATAN PUNDONG

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Drs. Suyoto, HS., MSi., MMA. membuka Sosialisasi mewakili Pj. Bupati Bantul sekaligus memberikan sambutan, dengan didampingi Kepala BKPP DIY, Ir. Arofah Noor Indriani, M.Si. serta Prof. Dr. Ir. Sutardi, M.App.Sc dari Fak. Teknologi Pangan UGM
Untuk memberikan informasi keberadaan dan sejauh mana perkembangan MP3L di DIY, khususnya bagi pemangku kepentingan di Kabupaten Bantul yang merupakan lokasi kegiatan, maka dilakukan sosialisasi Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) pada Kamis (03/12) bertempat di Aula Balai Rehabilitasi Terpadu, Pundong dengan dihadiri Camat dan Lurah dari 17 Kecamatan dan 75 Desa di Kab. Bantul.

Kegiatan MP3L bertujuan untuk mengembangkan potensi pangan sumber karbohidrat non beras non terigu yang secara khusus dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan penyediaan pangan pokok berbahan baku lokal bukan kudapan bagi masyarakat berpenghasilan rendah/RTS Raskin.  Di samping itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk :

Mengembalikan kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi pangan pokok asalnya melalui penyediaan bahan pangan  pokok bersumberdaya lokal/non beras non terigu sesuai potensi wilayah masing-masing.
Perbaikan mutu konsumsi pangan masyarakat melalui penurunan konsumsi beras dan terigu dengan menghasilkan  pangan sumber karbohidrat dari bahan dasar pangan lokal, yang diimbangi dengan konsumsi pangan hewani dan sayur serta buah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan,  Dr. Drs. Suyoto, HS., MSi., MMA. membuka Sosialisasi mewakili Pj. Bupati Bantul sekaligus memberikan sambutan. Beliau mengulas mengapa pangan lokal dipilih, karena bermanfaat besar bagi kesehatan manusia; mengurangi ketergantungan pada jenis pangan pokok tertentu (beras dan terigu); sebagai upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sesuai kaidah beragam, bergizi, berimbang dan aman (B3A) untuk mewujudkan hidup yang sehat aktif dan produktif;  potensi yang besar dalam pengembangan, peluang usaha produktif. Selain itu pangan lokal merupakan salah satu dari 4 kunci sukses pertanian yaitu dalam poin Peningkatan swasembada dan Peningkatan diversifikasi pangan.

Beliau menyampaikan bahwa birokrasi yang ada harus berorientasi pada potensi utama yang ada di Kab. Bantul. Dengan berkembangnya kawasan industri di sekitar Kec. Pundong dapat menyerap tenaga kerja oleh karena itu perlu fasilitasi dari Pemkab Bantul.  Adanya produk pangan olahan di Kec. Pundong harus mampu menjadi salah satu pendukung di kawasan tersebut.. Diharapkan Pundong dapat menjadi sentra seperti layaknya Kasongan, maka ke depannya akan didorong dan untuk pemasarannya perlu jejaring dan promosi. Adapun dukungan Pemka Bantul dalam rangka pengembangan MP3L ini yaitu :

Penganggaran pasca selesainya program dari pusat di APBD tahun 2016
Melakukan sinergi dengan program PEMDA yang berkaitan dengan produk andalan setempat
Peningkatan SDM pengelola mie kering srioca dan masyarakat di wilayah bantul lainnya yang berkitan dengan diversifikasi pangan
 
Kepala   BKPP DIY, Ir. Arofah Noor Indriani, M.Si.    menyampaikan  jika MP3L ini dikembangkan di  beberapa   provinsi    termasuk DIY  (mulai tahun 2012), dengan unit percontohan berbahan baku tepung Mocaf    di Kab. Gunung   Kidul yaitu   Usaha Kecil Menengah (UKM) Putri 21, Desa Ngawu,  Kec. Playen, produk   pangan   berupa    Mie   kering (Mie AYO) dan IKM Sedyo Mulyo, Desa Candirejo, Kec. Semanu, produk pangan berupa Thiwul instant (Thiwul AYU).
 
Kemudian  di Kab. Bantul dimulai pada tahun 2014 pada UKM pengelola program/kegiatan MP3L SRIOCA, Desa Tulung, Kec. Pundong, Kab. Bantul, produk pangan Mie kering berbahan baku tepung tapioka. Peluncuran produk SRIOCA sendiri telah dilakukan saat peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Kab. Bantul pada akhir Oktober 2015 lalu, dan telah menarik perhatian khalayak untuk melihat langsung ke Pundong.

Selain kegiatan sosialisasi, Ibu Arofah mengatakan telah pula dilakukan uji produk sehingga dapat diketahui kandungan produk olahan MP3L ini. Produk ini juga telah mendapatkan fortifikasi (penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien)). Terkait pemasaran dan mutu produk terutama hasil dari UKM, beliau menyampaikan arahan dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X agar meniru produk dari Jepang, kemasannya dibuat sederhana namun cukup menarik dengan memuat merek agar keuntungan ada di produsen.

Sementara itu Prof. Dr. Ir. Sutardi, M.App.Sc dari Fak. Teknologi Pangan UGM, menyampaikan jika sebenarnya ada keuntungan dalam mengkonsumsi umbi-umbian/komoditi pangan yang bebas gluten antara lain dapat terhindar dari berbagai gangguan penyakit. Ditekannya pula bahwa perlu adanya inovasi teknologi dalam kemasan dan produk untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan produk. Beliau menyarankan untuk menjadikan mutunya lebih baik dan berkelanjutan maka perlu adanya koordinasi antar produsen yang ada di PUndong dalam usaha bersama.

Sosialisasi ditutup dengan praktek pemasakan mi kering SRIOCA oleh Bp. Wardani Ketua UKM SRIOCA dengan dibantu anggotanya. Peserta sosialisasi cukup tertarik untuk mencicipi serta bertanya langsung bahkan memborong produk mi SRIOCA yang ada.(PM)

WORKSHOP KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK LINGKUP KEMENTAN

Pelaksanaan Workshop Keterbukaan Informasi Publik Berbasis Web Lingkup Kementerian Pertanian tahun 2015 di Gedung Pusat Informasi Agribisnis
Dalam rangka Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik Berbasis Web, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) telah melaksanakan Workshop KIP Berbasis Web di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kementerian Pertanian pada Selasa (01/12). Peserta workshop merupakan nominator 3 besar dalam Pemeringkatan KIP Berbasis Web lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2015 sejumlah 26 institusi. Hadir sebagai wakil Kab. Bantul dalam acara tersebut, Ir. R. Bambang Pin E., MM. dan Primasari M., SP. (selaku PPID dan pengelola situs BKP3 Kab. Bantul).

Acara dibuka oleh Kepala Pusdatin Dr. Ir. Suwandi, MSi. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa Pusdatin akan memperkuat infrastruktur yang ada, agar kecepatan akses ke situs Kementan nantinya lebih baik sehingga arus informasi pertanian dari pusat ke daerah berjalan lancar. Diinformasikan pula bahwa akan dilakukan peluncuran “Go Tani” sebagai sarana penghubung informasi pasar bagi pedagang dengan petani.

Sementara itu Sekretaris Komisi Informasi Pusat, Drs. Bambang Hardi Winata, MM.menyinggung tentang tuntutan masyarakat terhadap jalannya “Good Governance” yaitu agar pemerintah bersifat jujur, transparan dan bersih. Hal itu sejalan dengan Nawa Cita yang dijalankan Pemerintah RI saat ini, di mana dalam salah satu poinnya yaitu Berdaulat dalam bidang politik, program aksi ke-5 adalah Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik.

Seperti diamanatkan dalam  UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi publik antara lain dilakukan melalui pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di seluruh badan publik yang ada di pusat maupun di daerah, dan perangkatnya. Strategi untuk melaksanakan secara konsisten UU tersebut antara lain melalui :

Penataan regulasi yang mengatur kewajiban instansi pemerintah pusat dan daerah untuk membuat laporan kinerja serta membuka akses informasi publik untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan;
Pengelolaan dan pelayanan informasi secara berkualitas oleh instansi pemerintah pusat dan daerah;
Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk peningkatkan kecerdasan dan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya;
Kampanye publik terkait revolusi mental;
Penyebaran informasi publik secara berkualitas melalui berbagai mediacenter, media komunitas dan media tradisional
 
Ir. Dwiretnani Hesti M. (Biro Hukum dan Informasi Publik, Kementan), menyampaikan Informasi Publik yang wajib diumumkan secara berkala oleh Badan Publik adalah informasi yang berkaitan dengan badan publik, informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan publik terkait, informasi mengenai laporan keuangan dan/atau informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang undangan, serta informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. Dengan adanya KIP, transparansi dalam penyelenggaraan negara memungkinkan adanya pengawasan dari publik, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik, penggunaan informasi sesuai dengan peruntukannya, serta menghindarkan dari pemerasan kepada penyelenggara negara di badan publik.

Masnudi Astho (Pusdatin) mengupas tentang Content  Management System (CMS), yaitu sebuah sistem yang dapat mengakomodasi perkembangan informasi yang sangat cepat dan yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak yang menggunakannya. Diuraikan pula cara penginstalan template untuk CMS.

Hani Hanifah Rahmani (Pusdatin) menginformasikan bahwa Kementerian Pertanian memiliki suatu layanan informasi pertanian berbasis video, audio dan foto yang dimuat dalam suatu Portal Informasi dengan nama Portal Multimedia Pertanian dan dapat diakses melalui multimedia.pertanian.go.id/. Dalam portal ini masyarakat dapat bergabung menjadi anggota untuk mengunggah informasi dan masuk dalam beberapa komunitas yang ada. Beberapa kategori yang dimuat dalam portal ini adalah Data Statistik, Hortikultura, Kegiatan Menteri, Lingkungan, Pengolahan Pemasaran, Penyuluhan, Perkebunan, Peternakan, Profil, Pupuk, Tanaman Pangan, Teknologi Informasi, Teknologi Pertanian, Umum. (PM)

SITUS BKP3 KAB. BANTUL PERINGKAT KEDUA NASIONAL DALAM PEMERINGKATAN KIP BERBASIS WEB LINGKUP KEMENTAN 2015

Kepala BKP3 Kab. Bantul, Ir. Pulung Haryadi, MSc. menerima piagam penghargaan dari Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. di Kementan, Jakarta
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), dalam rangka tersebut, salah satu yang dilakukan Kementerian Pertanian tahun ini adalah melakukan pemeringkatan keterbukaan informasi pada badan publik. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepatuhan badan publik dalam melaksanakan UU KIP.

Pemeringkatan keterbukaan informasi pada badan publik ini, dimulai  tahun 2015. Dengan metode pemeringkatan yang terus dievaluasi dan dikembangkan, Kementerian Pertanian berharap dapat memperoleh gambaran hasil yang nyata mewakili praktek penerapan keterbukaan informasi yang dilakukan oleh badan publik di lingkup Kementerian Pertanian.

Adapun pesertanya adalah :

Unit Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.
UK/UPT Pusat lingkup Kementerian Pertanian se-Indonesia yang telah memiliki situs web.
SKPD lingkup pertanian provinsi se-Indonesia yang telah memiliki situs web.
SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota se-Indonesia yang telah memiliki situs web
 
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 657/Kpts/TI.130/11/2015 tentang Pemenang Pemeringkatan KIP Berbasis Web lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2015  yang dilaksanakan oleh Badan Hukum dan Informasi Publik Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, menetapkan pemenang lomba situs web tahun 2015 untuk Kategori Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Pertanian :

Peringkat I : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Grobogan Provinsi Jawa Tengah
Peringkat II : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
Peringkat III: Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Provinsi Bali
 

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul, Ir. Pulung Haryadi, MSc. telah menerima piagam penghargaan langsung dari Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., sebagai pemenang kedua, pada upacara peringatan HUT KORPRI di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada 30 November lalu.

Dengan prestasi yang telah diraih ini tentunya ke depan pelayanan penyebaran informasi publik terkait bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian di Kab. Bantul harus ditingkatkan tidak hanya melalui peningkatan sarana dan prasarana situs web namun juga pelayanan secara fisik, hal tersebut juga telah didukung dengan adanya Klinik Agribisnis Keliling dan penerbitan Buletin “Suluh Pangan”. Demikian juga dukungan dari kegiatan penyuluhan langsung kepada petani yang selama ini telah dilakukan oleh para Petugas Penyuluh Pertanian maupun THL TBPP di 17 Kecamatan yang ada di Kab. Bantul.  

Atas prestasi yang telah diraih ini, pengelola situs web Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul menghaturkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul, khususnya Kantor Pengolahan Data dan Telematika yang telah memfasilitasi dan memberikan bimbingan serta evaluasi dalam pengelolaan situs web bagi tiap SKPD, sehingga setiap SKPD dapat meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas sebagaimana diamanatkan dalam UU KIP. (PM)

Dari Lumajang Belajar tentang KRPL ke Bantul

Kepala BKP3 didampingi Kepala BIdang Ketahanan Pangan dan Sekretaris BKP3 menerima kunjungan tamu dari KKP Kab. Lumajang
Terkait pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kab. Lumajang, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi Kelompok Pelaksana dan Pendamping KRPL, pada 27 November lalu, Kantor Ketahanan Pangan Kab. Lumajang melakukan studi banding ke Kab. Bantul.
 
Peserta studi banding tersebut disambut oleh Kepala BKP3 Kab. Bantul, Ir. Pulung Haryadi, MSc. dengan didampingi oleh Sekretaris, Ir. R. Bambang Pin E., MM., Kabid Ketahanan Pangan, Ir. RR. Sri Widada, MP. dan Kasi Kewaspadaan Pangan, Ir. Suryanti, MMA., bertempat di aula BKP3.

Kab. Lumajang yang terdiri dari 21 Kecamatan, selain terkenal dengan kekayaan alamnya berupa tambang pasir, juga memiliki potensi tanaman pangan lokal yang perlu dikembangkan yaitu pisang. Yang terkenal adalah pisang Agung yang tumbuh di kawasan lereng pegunungan dan pisang mas Kirana yang sudah diekspor. Ke depan komoditas pisang tersebut akan dikembangkan pengolahannya antara lain menjadi tepung dan sebagainya, oleh  karena itu seperti disampaikan Kepala KKP Kab. Lumajang, Ir. Hairil Diani, MSi., dalam kunjungan ke Kab. Bantul ini hendak mencari informasi terkait hal tersebut.

Setelah ramah tamah dan diskusi dengan hidangan khas Bantul, kudapan sajian pangan lokal yang ditemani suguhan minuman hangat wedang uwuh, acara dilanjutkan dengan tukar cinderamata. Kemudian rombongan tamu diantarkan untuk meninjau langsung ke Kelompok Pelaksana KRPL, di KWT Sedyo Rahayu, Argorejo, Kec. Sedayu. (PM)

 
Top